iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Akibat musim kemarau, sekitar 7 ribu hektare sawah di Provinsi Jambi mengalami keterlambatan masa tanam, karena berkurangnya pasokan air. Hal ini menyebabkan penurunan hasil panen petani.

Ada sekitar 7 ribu hektar sawah yang mengalami keterlambatan tanam di Kabupaten Tanjungjabung Barat, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Aziz, saat dikonfirmasi, Senin (27/10).

Hal ini membuat produksi Padi akan menurun dibandingkan tahun lalu. Selain itu, petani juga mengalami kerugian, meskipun kerugiannya tidak terlalu besar.

Petani sudah membuat bibit dan akhirnya mati. Kerugian berkisar Rp 7 ratus juta, jelasnya.

Namun, 7 ribu hektar lahan sawah yang mengalami keterlambatan itu akan segera tanam di November ini. Akan tetapi, produksinya tidak dimasukkan tahun 2014.

Produksinya akan dihitung di tahun 2015 mendatang sesuai dengan masa panen, katanya.

Target produksi Padi di tahun 2014 sebanyak 750 ribu ton. Sedangkan di tahun 2015 mendatang akan meningkat menjadi 885 ribu ton. Namun, target produksi Padi di tahun 2014 ini belum tercapai. Apabila tahun ini target produksi Padi mencapai 750 ribu ton, sasaran 1 juta ton pertahun akan terpenuhi. Sekurang-kurangnya 800 ribu ton.

Tahun 2013 lalu, produksi Padi kita baru mencapai 680 ribu ton, akunya.

(fth)

 


Berita Terkait



add images