iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, SUNGAIPENUH - Program bedah rumah baik dalam bentuk program Satu Milyar.

Satu Kecamatan (Samisake), maupun program bedah rumah dari Kementerian
Perumahan Rakyat di beberapa Desa di Kota Sungaipenuh diduga tidak
tepat sasaran.

Seperti bedah rumah di Kecamatan Kumun Debai, warga menilai bedah
rumah di Kumun Debai tidak tepat sasaran.

Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan,
disalah satu Desa di Kecamatan Kumun Debai Kepala Desa mengganti nama
warga penerima program Bedah rumah dengan warga lainnya, yang
merupakan orang terdekatnya.

"Adalagi warga yang mengaku menerima program bedah rumah, namun pas pelaksanaannya dia tidak jadi menerimanya. Jangan-jangan namanya ditukar dengan memanipulasi data," ujarnya.

Jhon Afriza, penggiat LSM di Kota Sungaipenuh mengaku mengeluhkan
kebijakan Pemerintah Desa dan Kecamatan hingga Bappeda dalam hal
penetapan warga penerima dana bantuan baik dari Samisake maupun bedah rumah Kemenpera disejumlah desa di Kota Sungaipenuh.

Menurutnya, program bedah rumah bisa dikatakan tidak tepat sasaran,
karena sebagian warga yang menerima bantuan tersebut merupakan warga
yang dekat dengan oknum Kepala Desa,

"Berdasarkan informasi dilapangan kebijakan Pemerintah Desa menjadi
masalah, lantaran masih kentalnya nepotisme Kepala Desa. Mana yang tim
Kades pada Pilkades dulu itu yang mendapat bedah rumah, malah rumah
yang masih bagus dapat program bedah rumah. Sedangkan rumah warga
miskin yang memang harus dibedah tidak dibedah," katanya.

(dik)


Berita Terkait