iklan

ZHOU Qunfei, 45, menuai semua kerja keras dan kegigihan yang dijalaninya selama ini. Dia Selasa lalu (31/3) dinobatkan sebagai perempuan terkaya di Tiongkok oleh majalah Forbes. Asetnya mencapai lebih dari USD 8 miliar (sekitar Rp 104 triliun). Sebelumnya gelar itu menjadi milik pengusaha properti Chan Laiwa. Kekayaan Zhou terungkap ke permukaan setelah dia mendaftarkan perusahaan yang dimiliki ke bursa saham pada 18 Maret. Pasca penawaran umum perdana (IPO), harga saham perusahaan yang bernama Lens Technology itu terus naik. Secara keseluruhan, harga sahamnya mencapai USD 7,6 miliar (sekitar Rp 96,2 triliun) pada Selasa lalu. Kemarin (1/4) sahamnya kembali meroket hingga 10 persen dan membuat harganya menjadi USD 8 miliar seperti di atas. Tak seperti kebanyakan perempuan-perempuan terkaya di dunia yang tajir berkat warisan dari suami, mertua, ataupun keluarganya, Zhou tak memiliki kekayaan dari hasil warisan. Dia harus bekerja keras dari nol untuk mencapai posisinya sekarang. Perempuan yang dijuluki Ratu Kaca Telepon Genggam tersebut lahir di Provinsi Hunan pada 1970. Dia lahir dari keluarga miskin. Pada 1980-an Zhou meninggalkan kampung halaman dan bekerja ke berbagai perusahaan kaca. Perusahaan pertama tempatnya bekerja merupakan pembuat kaca pelapis untuk arloji di Shenzhen. Zhou tak hanya bekerja, tapi juga mempelajari trik pembuatan kaca untuk arloji, telepon genggam, dan alat-alat lainnya. Dia baru membuka bisnis sendiri pada 2003 di kampung halaman. Sesuai dengan pengalaman, Zhou membuka usaha di bidang kaca. Zhou melihat potensi besar di dunia teknologi. Karena itulah, kaca layar sentuh yang sensitif menjadi produk andalannya. Kian lama perusahaannya makin sukses dan besar. Dia menjadi penyuplai kaca layar sentuh untuk berbagai telepon genggam, komputer, dan kamera. Di antaranya, Apple dan Samsung. Produk terbaru Apple, yaitu Apple Watch, juga menggunakan kaca produksi Lens Technology. Berdasar laporan Xinhua, 70 persen dari pemasukan Lens Technology berasal dari pesanan Apple dan Samsung. Sisanya berasal dari merek-merek lainnya. Jika ditotal, diperkirakan 21 persen telepon pintar di dunia memiliki kaca layar sentuh buatan perusahaannya. Kini Zhou memiliki lebih dari 80 ribu pekerja. Pada 2013 saja pendapatannya dari perusahaan telah mencapai USD 3,3 miliar (sekitar Rp 42,9 triliun). Zhou memiliki 89 persen saham di Lens Technology. Pusat perusahaan Lens Technology tetap berada di Hunan, namun kini anak perusahaannya berada di berbagai kota di Tiongkok. Beberapa tahun belakangan ini jumlah orang kaya di Tiongkok memang terus melompat naik. Penyebabnya, ledakan pertumbuhan ekonomi di Negeri Panda yang belum pernah terjadi. Pada 2013 lebih dari 300 orang di Tiongkok menjadi miliarder baru. Tahun ini 213 warga Tiongkok masuk daftar miliarder versi majalah Forbes. (AFP/International Business Times/Tech in Asia/sha/c10/ami)


Berita Terkait



add images