JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi di triwulan pertama melemah. Kini berada di angka 5,9 persen. Melemahnya pertumbuhan ekonomi itu dikarenakan penurunan bagi hasil minyak dari Pusat ke Pemerintah Kabupaten/kota. Angka di tingkat Nasional, penurunan lifting minyak yang sebelumnya 1 juta barel/hari turun hingga 820 ribu barel/hari.
Penurunan ini dikahawatirkan akan berimbas terhadap APBD Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Kondisi ini juga dipengaruhi turunnya harga komoditas primer di Jambi. Seperti karet, minyak kelapa sawit dan batubara. Di tingkat Nasional, triwulan pertama 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu menembus 4,71 persen.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi lemahnya pertumbuhan ekonomi itu. Diantaranya, harga karet, CPO dan harga batubara yang turun.
Saya dapat laporan bagi hasil yang menurun ini sangat menganggu seperti di Tanjabbar yang menurun hingga Rp 400 M. Tanjabtim yang sampai Rp 300 M, kata HBA dihadapan para pengusaha pada coffe morning yang dilangsungkan, Kamis (21/5).
Sama halnya di Pemprov Jambi, melemahnya pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh terhadap berkurangnya penerimaan yang mencapai Rp 180 M, hanya saja untuk Pemprov telah diantisipasi dengan menggunakan Silpa.
Jadi yang APBD murni bisa ditutup dengan Silpa, hanya saja untuk yang di APBD Perubahan jadinya kecil, yang kasihan itu Kabupaten yang kecil, kata HBA.
Imbasnya proyek-proyek fisik yang sebelumnya telah direncanakan di berbagai daerah terpaksa stagnan atau harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Bahkan melemahnya pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan juga berpengaruh terhadap capaian APBD tahun 2015 yang ditargetkan Rp 3,9 T diperkirakan menurun menjadi Rp 3,6 T. Melemahnya pertumbuhan ekonomi di awal-awal tahun biasanya dipengaruhi belum terlaksananya APBD dan APBN.
Kita khawatir andaikata tidak diantisipasi bisa-bisa pertumbuhan ekonomi kita dibawah, dan pertumbuhan ekonomi yang menurun juga berpengaruh terhadap pengangguran yang bertambah, katanya.
(fth)
