iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Hadri Hasan merupakan calon incumbent dalam bursa pemilihan Rektor IAIN STS Jambi. Usianya saat ini sudah menginjak 60 tahun 5 bulan. Ini bertentangan syarat umur Rektor IAIN maksimal 60 tahun saat pensiun.

Sekretaris Pemilihan Rektor IAIN STS Jambi, Badriah, mengatakan, jika mengacu pada Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang pengangkatan dan pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi keagamaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

Pada pasal 4 poin huruf a tentang syarat umum, nomor 4 menyebutkan, calon Rektor berusia paling tinggi 60 tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor/ketua yang sedang menjabat.

Tapi anehnya, Badriah punya tafsir lain dari isi pasal 4 itu. Versi Badriah, maksud pasal itu adalah bahwa 60 tahun pada saat 3 Oktober 2015 nanti, tidak dibenarkan menjabat. Padahal jika ditelisik secara awam, sudah jelas bahwa maksud isi pasal 4 itu bahwa maksimal 60 tahun saat pensiun.

Informasi yang diperoleh dilapangan menyebutkan, Hadri Hasan bermanuver dengan merubah status dan mengkondisikan panitia. Sehingga posisi Hadri saat ini malah menguat. Terbukti, Badriah selaku panitia juga cenderung membela.

Berdasarkan data yang diperoleh, Hadri sendiri sudah berumur 60 tahun, 5 bulan paska pemilihan Rektor, tepatnya pada 5 Maret 2016. Selain itu, selama ini Hadri juga dinilai sejumlah pihak, gagal memimpin IAIN. Rencana peralihan IAIN menuju UIN, sebagaimana dirintis oleh mantan Rektor IAIN sebelumnya, Prof Mukhtar Latif M.Pd, tidak juga terealiasi.

Tidak hanya itu, Hadri juga, dinilai gagal dalam mereformasi birokrasi dilingkup IAIN STS Jambi.

Saat ini banyak dosen yang belum terima Gaji. Pengelolaan keuangan di IAIN kacau balau, kata sumber salah satu dosen di IAIN, kepada jambiupdate.com, Kamis (28/5) siang.

Menurutnya nuansa KKN di era Hadri sangat kencang. Belum lagiŽ masalah praktikum mahasiswa yang sempat diributkan. Namun sayang, Hadri enggan menemui wartawan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,kemarin.

Bapak Rektor sedang tak ada. Bapak lagi sibuk, kata salah satu staf sambil membuang muka.

Saat dihubungi via ponsel, Hadri tak menjawab. Selama ini, Hadri memeng terkesan cuek dan enggan berinteraksi dengan kalangan wartawan.

(fth)


Berita Terkait



add images