iklan Para korban yang terkena petir. Foto: new tapanuli/JPG
Para korban yang terkena petir. Foto: new tapanuli/JPG

JAMBIUPDATE.CO, TAPUT - Acara tujuh bulanan keluarga Parlindungan Pakpahan di Kecamatan pangaribuan, Tapanuli Utara, Sumut, berakhir bencana.

Pasalnya, rumah pria berusia 58 itu tiba-tiba disambar petir saat acara tengah berlangsung. Tujuh korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.

Seperti dilansir dihimpun New Tapanuli (Jawa Pos Group) hari ini, peristiwa tersebut terjadi, pada, Minggu (23/4) sekira pukul 17.00 WIB.

Saat itu, Parlindungan yang juga bertugas sebagai Sekretaris Camat Pangaribuan tengah mengadakan acara syukuran tujuh bulan kehamilan sang menantu.

Pada saat acara sedang berlangsung, huran deras turun di sertai dengan petir. Waktu itu istri pemilik rumah, Marlina Aritonang berdiri di dekat kulkas, dan tiba-tiba merasa tubuhnya kepanasan yang datang dari kulkas yang dekat dengannya.

Lalu Marlina menjerit sehingga suaminya Parlindungan Pakpahan menolong dan ikut terkena sengatan listrik.

Suaminya berusaha membuka kulkas dan setelah terbuka, dari dalam kulkas keluar cahaya kilat seperti petir menyambar lima korban lainnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, warga berdatangan untuk menolong dan melaporkan ke Polsek Pangaribuan.

Warga memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara mengubur badan korban ke dalam lumpur.

Sedangkan korban Parlindungan Pakpahan dan Doni Pakpahan hanya diberikan minum obat tradisional berupa air putih yang dicampur dengan mesiu peluru senjata api, dan korban James Pakpahan sempat dirawat di Puskesmas.

Menindaklanjuti hal tersebut Kapolres Taput AKBP Dudus HD SIK melalui Kasubag Humas Aiptu Walpon Baringbing, Senin (24) membenarkan kejadian tersebut.

Saat ini ketujuh orang korban sudah membaik dan sudah di rumah masing-masing untuk dilakukan perawatan keluarga dan untuk istirahat, jelas Baringbing. (as/nt)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images