JAMBIUPDATE.CO - Kompleks perumahan elit di jantung Kota Tepian, Samarinda itu digunakan para wanita pria (Waria) untuk mencari pelanggan.
Seperti malam biasanya, kawasan Voorvo tak benar-benar sepi saat dini hari. Namun usaha mereka mencari nafkah di bulan suci harus terhenti saat puluhan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Melihat kedatangan menggunakan beberapa mobil patroli, para pria cantik tersebut langsung berhamburan menyelamatkan diri dari sergapan.
Ada yang langsung menghilang dengan kuda besinya, ada yang sembunyi di balik dinding bangunan rumah warga, bahkan ada yang nekat tiarap di kolong mobil warga yang terparkir tak jauh dari lokasi merekanya.
Tak semua sigap melihat kedatangan Satpol PP. Beberapa diantaranya gagal kabur dari sergapan aparat penegak peraturan daerah (Perda) setelah terlibat aksi kejar-kejaran sengit di sekitar kompleks perumahan itu.
Alhasil, petugas pun berhasil mengamankan 7 waria yang gagal melarikan diri. Tak jarang para waria yang berhasil diamankan petugas berusaha mengelak tudingan bahwa mereka tengah jual diri di lokasi tersebut.
Beberapa diantara mereka mengaku kebetulan lewat. Namun sayangnya, alibi tersebut mentah setelah petugas isi memeriksa tas yang mereka kenakan.
Selain mendapatkan alat rias, mereka juga rata-rata selalu menyimpan alat kontrasepsi sebagai pengaman saat memberikan pelayanan kepada para pelanggannya.
Salah satunya, Tania. Waria berusia 26 ini tak mampu berkutik setelah berhasil dibekuk petugas setelah melewati aksi kejar-kejaran yang cukup sengit.
Dia mengaku sudah tiga tahun mangkal di kawasan tersebut. Baru datang om, ini juga belum dapat pelanggan, ucapnya dengan nada genit kepada petugas.
Ternyata razia bisnis prostitusi yang dilakukan Satpol PP juga berlangsung di kawasan Kompleks Citra Niaga. Di lokasi ini aparat berhasil mengamankan 5 orang waria.
Sama seperti yang terjadi di kawasan Voorvo, kelima waria tersebut sempat lari tunggang langgang saat mengetahui mobil petugas datang.
Kasi Ops Satpol PP Samarinda, Teguh Setyawardana mengatakan, demi lolos dari petugas, sebagian waria ini bahkan nekat merayap di semak belukar, hingga kakinya lecet.
Bahkan dia menyebut ada yang melompat pagar dan bersembunyi di bawah kolong. Meski rata-rata pakaian yang mereka gunakan seksi, Teguh menyebut, mereka terbilang cukup gesit.
Aksi kejar-kejaran dengan waria menurutnya cukup melelahkan beberapa anggotanya.
Penertiban ini kita lakukan karena mulai maraknya aktivitas yang melibatkan mereka (Waria) dan tidak memperdulikan bulan Ramadan, ungkap Teguh.
Selanjutnya, 12 orang Waria dan dua wanita tulen ini akan didata petugas. Mereka juga terancam disanksi, lantaran melanggar Perda tentang administrasi kependudukan, berupa denda sebesar Rp50 ribu.
Nanti kita juga akan lihat, apakah ada pelanggaran lainnya, itu bisa diberlakukan sanksi kurungan badan dan denda, tandasnya. (kis/aya/dms/JPG)
Sumber: www.jawapos.com
