iklan Ilustrasi Foto : Pixabay.com
Ilustrasi Foto : Pixabay.com

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Polisi lalu lintas (Polantas) dan anggota Sabhara bakal dibekali senjata api (senpi). Hal ini guna mengantisipasi maraknya kejadian yang mengancam keamanan petugas saat di lapangan hingga serangan teroris.

Hal itulah yang menjadi alasan perlunya setiap polisi harus dilengkapi dengan senpi saat bertugas di lapangan. Serangan teroris di Polda Sumatera Utara belum lama ini adalah salah satu contohnya.

Terkait wacana itu, Kasat Lantas Polres Bontang AKP Irawan Setyono mengaku sudah mendapat instruksi dari Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono, untuk segera melakukan pengurusan peminjaman senpi ke bagian logistik Polres. Adapun dalam peminjamannya, tetap harus mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan, seperti melampirkan surat izin keanggotaan dan hasil tes psikologi.

Kami (Polantas Bontang, Red.) dua pekan lalu sudah mengikuti tes psikologi di Polda Kaltim. Saat ini tinggal menunggu hasilnya saja, ujarnya, dikutip dari Bontang Pos (Jawa Pos Group), (30/7).

Dikatakannya, alasan mengapa harus dilakukan mekanisme yang cukup ketat, karena diharapkan nantinya pemanfaatan senpi ini digunakan oleh orang yang tepat serta digunakan sesuai prosedur yang telah diatur dalam peraturan. Diantaranya, hanya bisa melakukan pengamanan apabila terjadi upaya tindak pidana yang melanggar penegakan hukum.

Namun diharapkan, itu adalah langkah terakhir. Sebagai aparat penegak hukum, saya mengimbau anggota saya untuk mengedepankan langkah komunikasi secara kekeluargaan dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Saya tegaskan pula jangan semaunya sendiri menggunakan senpi, terangnya.

Selain tes psikologi, setiap minggunya Irawan juga rutin mengirimkan 2 personel Polantas Bontang untuk melakukan latihan menembak di Ditlantas Polda Kaltim. Dengan latihan ini, diharapkan nantinya akan membantu para Polantas untuk menegakkan hukum di lapangan.

Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memutuskan untuk membeli senpi dengan alasan aparat kepolisian di lapangan kerap diserang teroris. Khususnya Polantas dan anggota Sabhara yang bertugas di daerah rawan serangan teroris.

Untuk pengadaan senpi, Tito memilih PT Pindad. Adalah pistol jenis G2 yang dia pilih untuk Polantas dan anggota Sabhara. Pistol, bukan senjata laras panjang, bukan. Senjata pendek perorangan, jelas dia. Berdasar informasi yang dia terima, saat ini PT Pindad memiliki stok 5.000 pistol G2. Polri berniat membeli seluruh persedian tersebut. Kami mau beli semua, tegasnya.

Berkaitan dengan anggota Polri yang mendapat senpi, Tito memastikan seluruhnya sudah melalui pelatihan diskresi. Mulai tahun ini, kata dia, pengadaan alat simulasi untuk diskresi dimulai. Namanya FATS, Fire Arm Training System. Rencananya ditaruh di SPN (Sekolah Polisi Negara) tiap polda, bebernya.

(fab/jpg/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images