iklan Seoarang anak di Kerinci bermain dengan hanya menggunakan penerangan lilin
Seoarang anak di Kerinci bermain dengan hanya menggunakan penerangan lilin

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI-Keceriaan warga Kerinci dan Kota Sungai Penuh menghadapi lebaran  Idul Fitri tahun ini tak sempurna.

Pasalnya, sejak pukul 19.55 WIB Kamis malam (14/6) hingga hari ini (18/6), listrik di dua kabupaten dan kota bertetangga itu padam total. Penyebabnya, tower listrik 150 kV di Desa Birun,  Kecamatan Pangkalan Jambu,  Kabupaten Bangko,  Merangin,  ambruk pada Kamis (14/6). Diindikasikan penyebab robohnya tower karena pencurian besi tiang penyangga tower.

Sejak malam takbiran sampai hari ini (kemarin, red) belum juga menyala. Segala aktivitas menjadi terganggu, ujar Febriyangsah, warga Desa Ujung Pasir, Kecamanan Danau Kerinci, Kerinci saat dikonfirmasi Jambi Ekspres (Induk Jambiupdate).

BACA JUGA: Imbas Krisis Listrik, di Pasar Sungai Penuh, Lilin Dijual Rp 30 Ribu/Kotak

Menurutnya, warga yang bisa menikmati listrik hanya yang memiliki mesin genset, itu pun tidak bisa dihidupkan 1 x 24 jam dan sifatnya terbatas, sementara yang tidak memiliki genset terpaksa mengandalkan lampu minyak seadanya untuk penerangan.

Kami mendapat kabar ada tower yang ambruk di perbatasa Kerinci-Merangin. Listrik akan menyala kembali setelah dilakukan perbaikan, entah sampai kapan. Warga hanya bisa menunggu dan berharap agar krisis listrik ini bisa segera teratasi, sebutnya.

Antoni, warga Kerinci lainnya menambahkan, lebaran kali ini terasa seperti kembali pada zaman 1970-an. Untuk mandi dan mencuci pakaian, warga berbondong-bondong di pagi hari menuju sungai terdekat.  "Kami sangat berharap sekali, agar masalah ini cepat berlalu," katanya.

Namun dirinya sangat bersyukur, pada hari Minggu (17/08) kemarin, air PDAM sudah hidup, meskipun lampu masih padam.

Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kerinci Gusrizal yang dimintai komentarnya kemarin (17/6) mengatakan, krisis listrik di Kerinci dan Sungai Penuh ini harus cepat diatasi oleh PLN karena ini manyangkut hajat hidup orang banyak. 

Listrik, sebutnya, sudah menjadi kebutuhan vital masyarakat. Banyak leading sector yang terganggu akibat bermasalahnya pasokan listrik ke Kerinci ini. Saya berharap semua pihak bergerak cepat untuk segera mengatasi krisis ini. Aktivitas warga sangat terganggu akibat pemadaman ini, harapnya.

BACA JUGA: Mau Tahu Waktu yang Dibutuhkan PLN untuk Perbaikan Tower di Birun, Baca di Sini

Kader Golkar ini juga mengaku sudah mendapatkan kabar adanya tower listrik yang rubuh di daerah Birun Merangin yang menjadi pemicu terganggunya suplai listrik ke Kerinci dan Sungai Penuh.

Kepada pemerintah daerah Saya berharap untuk membangun komunikasi secara intensif dengan pihak PLN, bagaimana solusi cepat dan tanggap. Listrik sudah menjadi kebutuhkan vital bagi masyarakat, sarannya.

 Terutama untuk lembaga-lembaga vital, seperti rumah sakit, jangan sampai terganggu, ujarnya.

Pjs Bupati Kerinci Agus Sunaryo mengatakan, dirinya sudah menerima laporan dari direktur PLN Kerinci bahwa listrik yang padam disebabkan ada tower yang roboh di daerah Birun. Saat ini upaya perbaikan masih dilakukan. "Sembari perbaikan berjalan, juga dilakukan pembuatan tower darurat untuk sementara," kata Agus Sunaryo.

Lebih lanjut Agus menyebutkan, tower darurat yang dibuat diperkirakan baru akan rampung 4 hari ke depan. Sementara untuk perbaikan tower lama diperkirakan bisa menghabiskan waktu 1 bulan.  "Kemungkinan 4 hari kedepan listrik di Kerinci masih padam. Tower darurat terus diusahakan," imbuhnya.

BACA JUGA: Lihat Nih..Foto-foto Upaya Perbaikan Tower oleh PLN di Desa Birun yang Ambruk

Diungkapkan Agus, saat ini PLN Sumatera Barat juga berupaya akan mengambil jaringan dari Solok Selatan untuk pasokan kebutuhan listrik Kerinci dan Sungai Penuh. Selain itu juga akan diturunkan beberapa mesin genset dari PLN.

"Namun tidak bisa mencakup seluruh wilayah di Kerinci. Hanya bisa memenuhi listrik Sungai Penuh dan sekitarnya, tidak bisa mencakup semua wilayah Kerinci," jelasnya.

Sementara itu Manager PLN Rayon Sungai Penuh, Andi, dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa dari hasil press realese PLN Sumatera Barat, robohnya tower transmisi birun kabupaten merangin Bangko sebagai jalur suply PLN ke Kerinci - Sungai Penuh, dikarenakan adanya indikasi bagian transmisi tower yang dicuri. "Ada indikasi pencurian, dan sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib," ujarnya.

Sedangkan upaya penanganan kerusakan saat ini tengah diupayakan agar secepatnya bisa kembali beroperasi. "Rekan-rekan di lapangan masih berupaya secepatnya untuk mengatasi gangguan," ucapnya.

Mengenai perkembangan pada transmisi tower yang mengalami masalah di Birun, tim gabungan dari PLN UPT Jambi, Bengkulu dan Padang sudah dikerahkan ke lokasi. "Untuk perkembangan, tadi pagi tim gabungan dari PLN UPT Jambi, Bengkulu dan Padang sudah dikerahkan ke lokasi gangguan," ungkapnya.  Manajer PLN Area Padang dan GM P3BS juga ikut meninjau lokasi.

Untuk saat ini sambungnya, pihaknya terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir. "Mungkin malam ini belum maksimal, dikarenakan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) habis di SPBU-SPBU terdekat," ungkapnya.

Senada, General Manajer PLN Wilayah Sumbar, Susiana Mutia, menyampaikan sejak Jumat (15/6), tim dari PLN P3BS sudah berada di lokasi untuk persiapan mendirikan tower darurat. Selanjutnya, PLN Wilayah Sumbar melakukan upaya penormalan listrik dengan menggunakan suplai dari sistem Solok Selatan.

"Walaupun belum semua daerah menyala kembali, upaya ini berhasil menyalakan 12 (dua belas) trafo yang berdampak menyala listrik di obyek vital Sungai Penuh," kata Susianan Mutia dalam keterangan resminya, Sabtu (16/6).

12 travo itu berdampak pada menyalanya listrik di beberapa obyek vital di Sungai Penuh antara lain, Mapolres Sungai Penuh, SPBU, lingkungan Pasar Sungai Penuh, Bank BRI, Rumah Sakit, PDAM, Rumah Tahanan, Kantor DPRD Kabupaten dan Mapolsek Kota Sungai Penuh.

Selanjutnya PLN Wilayah Sumbar melakukan upaya pengiriman genset dari area-area yaitu Padang, Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh untuk support kelistrikan. Pengiriman ini sudah dilakukan sejak Jumat (15/6).

"Kami sampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas pemadaman ini. Ini diluar ekspektasi kami, namun petugas PLN telah diterjunkan ke lokasi untuk segera mengatasi gangguan tersebut. Sekali lagi kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan yang mengalami pemadaman dan mohon bersabar hingga tower supply tersebut selesai diperbaiki," jelas Susiana Mutia.

Susiana juga mengatakan robohnya transmisi tersebut disinyalir terjadi karena bautnya hilang dicuri oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan berdampak kepada tidak bisa beroperasinya tower dan berkurangnya pemasokan daya ke masyarakat atau pelanggan.

"Kasus pencurian baut tower tersebut memang terlihat sepele, namun dampaknya sangat besar, karena otomatis tower tidak dapat beroperasi sehingga pasokan daya listrik ke pelanggan menjadi berkurang. Namun PLN terus berupaya agar gangguan ini cepat teratasi. Langkah pertama yang kami lakukan adalah dengan dengan mengirim Listrik dari Muara Labuh dan beberapa genset ke lokasi agar pelanggan segera mendapatkan listrik kembali," sebutnya.

Namun hal ini tidak semua pelanggan yang dapat menikmati disebabkan keterbatasan pasokan, tegas Susiana lagi.

PLN sangat menyesalkan tindakan oknum yang melakukan pencurian ini karena dapat dipastikan bahwa aksi pencurian itulah yang menjadi penyebab utama tower yang terletak di areal hutan lindung tersebut roboh.

(adi/bjg/hfz)

 

 

 

 

 

 

 


Berita Terkait