iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Hari Guru nasional di Indonesia di peringati pada 25 November. Hari Guru nasionalnya dengan alasan historis masing-masing.

Di Indonesia, Hari Guru bermula dengan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tahun 25 November 1945 yang digawangi tokoh-tokoh pendidikan seperti Rh. Koesnan, Djajeng Soegianto, Amin Singgih, Seotono, Soemidi Adisasmito, Ali Marsaban dan Abdullah Noerbambang.

Kini genap sudah Indonesia selama 73 tahun terakhir memperingati Hari Guru atau seumur dengan usia republik sendiri. Ihsan Yunus, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Komisi VI, Dapil Jambi, memberikan refleksinya untuk Hari Guru Nasional tahun ini.

Di Hari Guru ini, saya berharap guru-guru di Indonesia memiliki tempat yang penting di tengah masyarakat. Mereka adalah pengganti orang tua di luar rumah. Perannya begitu penting, tidak hanya transfer pengetahuan tapi juga pembentukan karakter. Masa depan bangsa ini di tangan mereka, katanya.

Saya harap ke depannya Indonesai dapat memprioritaskan profesi guru. Kuota penerimaan ASN guru ditambah. Guru-guru yang sudah puluhan tahun tapi masih honorer juga harus dipikirkan nasibnya. Kesejahteraannya ditingkatkan. Data menunjukkan Indonesia itu masih butuh banyak tambahan guru dalam belasan tahun ke depan, lanjut Ihsan.

Di lain sisi, standar guru juga harus ditingkatkan. Seleksi terutama dari segi karakter harus diperketat mengingat ada pula belakangan kasus guru yang menggunakan posisinya untuk keuntungan pribadi dan merugikan orang lain.

Saya ucapkan selamat Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2018. Baktimu untuk membangun Indonesia sungguh besar. Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan kesabaran dalam mendidik dan membimbing generasi penerus bangsa ini, tukasnya. (aiz)


Berita Terkait