iklan Sutan Adil Hendra dalam Acara Bedah buku karangan Prof. Dr. Sihol Situngkir, MBA tentang Reformasi Pengelolaan Koperasi di Indonesia di Swissbell Hotel Jambi (22/12).
Sutan Adil Hendra dalam Acara Bedah buku karangan Prof. Dr. Sihol Situngkir, MBA tentang Reformasi Pengelolaan Koperasi di Indonesia di Swissbell Hotel Jambi (22/12).

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Bedah buku karangan Prof. Dr. Sihol Situngkir, MBA tentang Reformasi Pengelolaan Koperasi di Indonesia (22/12) di Swissbell Hotel Jambi kemarin membawa muatan positif dalam  mencari solusi akan rendahnya harga komoditas sawit dan karet.

Solusi cerdas ini dikemukakan oleh Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Jambi Sutan Adil Hendra (SAH) yang menyarankan pemerintah dan badan koperasi bisa melakukan pola resi gudang dalam menstabilkan harga produk karet dan sawit.

"Analisis saya sistem resi gudang bisa menjadi solusi dari rendah harga sawit dan karet yang di alami petani Jambi," jelasnya di hadapan ratusan peserta bedah buku tersebut.

Dalam penjelasannya Ketua DPD HKTI Provinsi Jambi ini mengilustrasikan sistem resi gudang ini. Menurutnya di dalam kondisi harga produk sedang tidak menguntungkan, maka para petani bisa menitipkan produknya di suatu gudang yang dikelola secara khusus. Untuk kemudian akan diberi Resi Gudang (RG) oleh pengelola gudang. RG yang diterima ini bisa digunakan sebagai alat transaksi perdagangan pada saat harga produk membaik, atau sebagai jaminan atas kredit dari perbankan.

Kemudian SAH juga menjelaskan pada saat harga produk dipasaran kondisinya membaik, maka barang yang dititipkan di gudang tersebut bisa dikeluarkan untuk dijual, dan pihak petani akan mendapatkan pembayaran sesuai harga jualnya, dikurangi biaya pemeliharaan produk selama penyimpanan di gudang. Dengan demikian para pelaku usaha tani dapat terhindar dari kerugian harga jual yang tidak menguntungkan, sekaligus fluktuasi harga dipasaran dapat dikendalikan.

Bahkan Anggota Fraksi DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra menyebutkan sistem Resi Gudang merupakan Sistem yang paling aman jika dibandingkan dengan beberapa sistem terdahulu.

Karena pada Sistem Resi Gudang terdapat jaminan keamanan bagi perbankan,dan semua data penatausahaan Resi Gudang terpusat di Pusat Registrasi serta diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Bagi pemilik barang dan calon pemilik barang mendapat kepastian mutu karena barang yang disimpan dikelola dengan baik oleh Pengelola Gudang dan diuji mutu sebelumnya oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian independen yang telah mendapat sertifikasi dari KAN dan disetujui oleh BAPPEBTI.

Oleh karenanya di era perdagangan bebas seperti sekarang ini, resi gudang sangat diperlukan untuk membentuk petani menjadi petani pengusaha dan petani mandiri. Pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan Resi Gudang antara lain Petani, Kelompok tani, Pengelola gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian, Pusat registrasi, Lembaga keuangan atau Bank dan Badan Pengawas.

Sehingga untuk mewujudkan hal ini tokoh yang dikenal sebagai Bapak Beasiswa Jambi tersebut meminta semua pihak melakukan koordinasi secara efektif dan efisien, karena resi gudang perlu pemahaman dan dukungan kebijakan dari pemerintah selaku fasilitator dan regulator bagi penjamin, petani dan lembaga keuangan, tandasnya. (aiz) 


Berita Terkait



add images