iklan Sutan Adil Hendra.
Sutan Adil Hendra.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Hampir empat tahun mengabdikan diri di Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) memiliki berbagai kesan dan pengalaman.

Sebagai wakil rakyat SAH mengaku tantangan terbesar dalam menjalankan tugas adalah mengawal ratusan triliun dana yang ada di mitra kerja komisi.

"Komisi X itu pertahun mengawal tak kurang dari 500 triliun anggaran di berbagai kementerian dan lembaga, dan tentunya dari dana sebanyak ini kita upayakan anggaran untuk Jambi terus bertambah ."

Tantangannya bagaimana DPR memastikan dana tersebut benar - benar untuk masyarakat, seperti dalam bidang pendidikan anggaran memang besar tapi kebutuhan juga sangat banyak, ungkap SAH.

Sehingga ketika dipercayakan sebagai Pimpinan Komisi X dalam bidang pendidikan SAH mengaku memiliki prioritas terhadap pemerataan mutu, sarana prasarana dan kesejahteraan guru.

Hanya saja SAH mengakui proporsi belanja terkadang menjadi tarik menarik yang kuat antara pemerintah dan DPR.

"Bayangkan untuk rehab sekolah dan pembuatan sekolah baru tahun 2015 dan 2016 kemarin dari semua usulan perbaikan kita hanya bisa penuhi bertahap 7 s/d 10 persen pertahun, artinya butuh waktu 10 tahun hanya untuk membuat ruang kelas kita layak. "

Hal ini menurut SAH karena pemerintah tidak memiliki fokus yang jelas masih terpaku pada urusan wajib dan urusan pilihan dalam mendesain anggaran.

"Akibatnya masalah yang kasat mata dalam bidang pendidikan seperti kurangnya ruang kelas untuk belajar tak pernah tuntas."

Masalah ini belum termasuk kebijakan pemotongan anggaran yang berulang kali dilakukan pemerintah.

"Mitra kerja Komisi X saja seperti kementerian pendidikan dan pariwisata mengalami tiga kali pengurangan, akibatnya sasaran program banyak yang tidak tercapai."

Sehingga di tahun mendatang SAH berkeinginan pemerintah lebih fokus pada prioritas anggaran, mana dulu yang ingin dicapai, pungkasnya. (aiz) 

 


Berita Terkait



add images