iklan KOORDINASI: Rombongan dari AirNav Jogjakarta saat berkoordinasi dengan BPPTKG, Rabu (30/1). (Ridho Hidayat/JawaPos.com)
KOORDINASI: Rombongan dari AirNav Jogjakarta saat berkoordinasi dengan BPPTKG, Rabu (30/1). (Ridho Hidayat/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO - Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Bahkan per hari, guguran lava mencapai puluhan kali. Namun hal itu tak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Jogjakarta.

General Manager (GM) AirNav Cabang Jogjakarta Nono Sunariyadi mengatakan, aktivitas Merapi masih sangat rendah. "Potensi mengeluarkan abu vulkanik yang mengganggu penerbangan belum ada," kata Nono saat di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta, Rabu (30/1).

Ketika sewaktu-waktu berpotensi, AirNav akan menerima informasi dari BPPTKG Jogjakarta. Kemudian petugas akan memutuskan apakah akan menutup jalur penerbangan di Bandara Adisutjipto atau tidak.

Nono menjelaskan, penutupan jalur penerbangan bukan berarti operasional di bandara juga dihentikan. Sebab jalur penerbangan dari atau menuju ke Jogjakarta ada beberapa. Yakni, melalui Utara dan Barat.

"Dari Utara itu Purwodadi masuk ke Solo kemudian Klaten, lalu Jogja. Kalau Barat dari Cirebon menuju Cilacap, terus masuk Jogja. Kalau asap Gunung Merapi tinggi dan arah angin masuk salah satu dari situ, ya kami tutup," terangnya.

Sementara itu, Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida mengatakan, guguran material mencapai 40 kali pada Selasa (29/1). Namun guguran yang disertai lava pijar sebanyak 17 kali saja dengan jarak luncur antara 50 sampai 1.400 meter.

Ia mengimbau agar radius 3 kilometer dari puncak gunung dikosongkan dari aktivitas penduduk. Kemudian untuk masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III supaya meningkatkan kewaspadaannya. "Jika sewaktu-waktu terjadi perubahan aktivitas, kami akan meninjaunya kembali," ucapnya.

Editor : Sofyan Cahyono

Reporter : Ridho Hidayat

 


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images