iklan Ilustrasi. Foto : net
Ilustrasi. Foto : net

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Terdapat 5.085 kasus penyakit Tuberculosis (TBC) yang ditangani Dinas Kesehatan Provinsi Jambi selama 2018. Kejadian ini meningkat dibanding tahun 2017 dengan angka 4367 kasus, atau meningkat sebanyak 718 kasus pada tahun lalu.

Dari data yang diperoleh, pengidap lebih banyak mengobati di Puskesmas saja, setelah parah, baru berobat ke Rumah Sakit. Terjadinya peningkatan ini juga disesabkan oleh stigma masyarakat masih memandang remeh penyakit ini tanpa langsung berobat.

Eva Susanti, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengatakan, selama 2018, menemukan kasus sisiran penyakit TBC dari Rumah Sakit sebanyak 1.242 kasus. Sedangkan Puskesmas 3.843 kasus. 

"Kasus TBC ini ditemukan lebih banyak di Puskesmas dibandingkan Rumah Sakit. Sangat sedih rasanya, karena kebanyakan data dari Rumah Sakit yang berartikan pasien sudah parah mengidap TBC baru diobati," ujarnya saat dikonfirmasi awak media (31/1). 

Pihaknya menengarai kembali pada stigma masyarakat yang memandang remeh gejala awal penyakit ini. Seperti berpandangan batuk berdarah seolah-olah adalah penyakit guna-guna atau keturunan.

"Sebenarnya penyakit TBC dikatakan Eva, dapat disembuhkan dan obatnya juga gratis. Kalau batuk, demam, berat badan menurun segera periksa ke Rumah Sakit ataupun Puskesmas terdekat. Jika terkena penyakit TBC itu bisa diobati," tuturnya. (aba)


Berita Terkait



add images