iklan RSUD H Hanafie.
RSUD H Hanafie.

JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO - Turunnya kelas ratusan rumah sakit se Indonesia baru - baru ini dituding permainan antara BPJS Kesehatan dan Kementrian Kesehatan. Hal ini disampaikan oleh dr Mardiah Dirut RSUD H Hanafie.

Mardiah mengatakakan tuduhan ini saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bungo menggelar hearing bersama pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungo, Dewan Pengawas RSUD, Dinas Kesehatan dan juga Persatuan Mahasiswa Bungo (PMB), Senin (5/8).

"Memang ada kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan alat kesehatan kita. Tapi pada intinya ini sudah permainan BPJS Kesehatan terkait tunggakan yang saat ini sudah membengkak ," ucap Mardiah.

Mardiah mengatakan dengan diturunkannya kelas rumah sakit ini kedepan akan cukup berdampak terhadap klaim pembayaran. Tentunya akan berdampak positif bagi pihak BPJS Kesehatan.

"Kalau turun kelas kan bayarnya lebih murah. Jadi sebenarnya Mentri Keungan saat ini sedang menekan Mentri Kesehatan. Makanya kelas rumah sakit saat ini banyak yang diturunkan ," tutup Mardiah.

Alasan dr Mardiah ini sangat berbeda daribketerangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, Safarudin Matondang. Menurut Safarudin turunnya kelas RSUD H Hanafie kemarin karena persoalan pelaporan.

"Sebenarnya persolan ini hanya karena kurangnya dua sub spesialis. Satu dokter yang kita kuliahkan sudah selesai tahun ini. Tapi belum dilaporkan. Untuk yang satu lagi hanya membuat kerjasama ulang ," sebut Safarudin.

Safarudin yang turun langsung dalam menyelesaikan persoalan ini sangat yakin tipe rumah sakit ini akan tetap bertahan. Hal ini dikarenakan dilai yang sudah diperoleh sekarang dari klarifikasi sudah melebihi standar.

"Kemarin cuma 33, setelah kita klarifikasi nilainya sudah 63. Sementara standarnya cuma 60. Artinya kita yakin tipe ini akan tetap bertahan. Jadi sebenarnya bukan karena kurangnya anggaran ," tutup Safarudin. (ptm)


Berita Terkait