iklan Keramba ikan di Danau Sipin. Selama kemarau produksi ikan mengalami penurunan mencapai 40 persen. Foto : M Ridwan / Jambi Ekspres
Keramba ikan di Danau Sipin. Selama kemarau produksi ikan mengalami penurunan mencapai 40 persen. Foto : M Ridwan / Jambi Ekspres

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Musim kemarau berdampak pada menurunnya produksi keramba ikan. Hal ini dikarenakan surutnya perairan Sungai Batanghari yang mencapai 30 persen. Terlihat pada keramba jaring apung budidaya ikan mengalami pengurangan isi mencapai 40 persen.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Tema Wisman. "Ini untuk menjaga stabilitas oksigen. Biasanya isi keramba 1000 ikan, sekarang hanya menjadi 600 ikan. Sama halnya dengan kolam ikan patin yang hasil produksinya juga menurun 30 persen dari biasanya," sampainya.

Oleh karenanya, antisipasi terhadap hal tersebut para petani budidaya ikan mengurangi tebar benih produksi di kerambanya. "Para petani ikan akhirnya tidak berani untuk mengisi kerambanya. Dikarenakan sumber air sudah keruh," kata Tema.

Sedangkan dampak lain dari kemarau, menurutnya, secara otomatis munculnya bakteri yang apabila airnya terkena kulit manusia pasti akan terasa gatal. Bakteri itu juga tentunya menjadi virus di tubuh ikan.

"Dampak lain terjadinya penyakit. Tim kesehatan lingkungan sudah ke lapangan bekerjasama dengan Balai Karantina Ikan," tuturnya. (aba)


Berita Terkait



add images