iklan M RIDWAN/JE WATER BOMBING: Salah satu helikopter melakukan pemadaman api di kawasan Desa Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu kemarin (8/9). Kawasan ini menjadi kawasan terparah Karhutla sepanjang 2019 ini
M RIDWAN/JE WATER BOMBING: Salah satu helikopter melakukan pemadaman api di kawasan Desa Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu kemarin (8/9). Kawasan ini menjadi kawasan terparah Karhutla sepanjang 2019 ini

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Muaro Jambi, sepanjang tahun 2019 ini, betul-betul menjadi kabupaten paling parah dilanda kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Tepatnnya di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu. Hingga 7 Agustus kemarin, di kawasan ini tercatat 115 hektare (ha) lahan yang hangus terbakar hanya, dalam kurun waktu 11 hari saja.

Meski beberapa titik api berhasil dipadamkan, namun api kerap menyala kembali karena tiupan angin jika malam hari.

Kepada Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Muaro Jambi Muhammad Zakir mengatakan, pemadaman di wiliyahnya ini memiliki banyak kendala. Di antaranya titik api di bagian tengah sulit dijangkau, serta sumber air yang sangat terbatas sehingga api sulit dipadamkan secara keseluruhan.

Air itu cuma sedikit, kalau dipaksa pasti hanya berlangsung sebentar, setelah itu pasti menunggu air kembali terisi, mau tidak mau tim berkerja perlahan agar tidak kehabisan air," katanya.

Dirinya menyebutkan, jika luas lahan yang terbakar di Desa Sipin Teluk Duren telah meluas hingga membakar kawasan milik perusahaan. Hanya saja, Zakir tidak mengetahui secara pasti lahan konsesi milik perusahaan apa yang terbakar itu.

Saya kurang tahu itu punya siapa, yang jelas ada lahan perusahaan, tapi hanya sebagian kecil saja, ujarnya. (scn)


Berita Terkait



add images