iklan TERDAMPAR: Atlet renang DKI ikut merasakan gejolak di Bandara Hongkong. Mereka terdampar beberapa jam karena bandara ditutup. (dari kiri ke kanan) Pelatih Renang DKI Jakarta Albert Sutanto,Gagarin Nathaniel Yus, Felix Sutanto, Herman Yus bersama rombongan yang terjebak di International Hongkong Airport, Senin (12/8/2019). (PRSI DKI Jakarta )
TERDAMPAR: Atlet renang DKI ikut merasakan gejolak di Bandara Hongkong. Mereka terdampar beberapa jam karena bandara ditutup. (dari kiri ke kanan) Pelatih Renang DKI Jakarta Albert Sutanto,Gagarin Nathaniel Yus, Felix Sutanto, Herman Yus bersama rombongan yang terjebak di International Hongkong Airport, Senin (12/8/2019). (PRSI DKI Jakarta )

Bandara Internasional Hongkong kemarin (13/8) memang sudah dibuka lagi. Penerbangan ke dan dari Hongkong pun sudah berlangsung.

Senin lalu (12/8) Cathay Pacific dengan rute Jakarta-Hongkong membatalkan keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Begitu juga Garuda Indonesia dan China Airlines.

Kemarin Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menyatakan bahwa maskapainya sudah mulai beroperasi normal. “Garuda Indonesia juga terus melakukan koordinasi intensif bersama otoritas Bandara Internasional Hongkong untuk memastikan kelancaran layanan operasional,” tuturnya.

Meski demikian, dia menyarankan penumpang secara berkala mengecek dan memastikan jadwal penerbangan. Sebab, situasi di Bandara Internasional Hongkong belum stabil.

Total, tim renang DKI Jakarta telantar hampir 8 jam di Bandara Internasional Hongkong. Mereka tidak sendiri. Ada 20 orang dari Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) DKI Jakarta. Juga para perenang dari Bali yang berjumlah empat orang.

Pihak KJRI juga tidak mudah mengevakuasi para atlet dan pelatih. Situasi kacau di bandara menyulitkan bus untuk masuk. Hingga akhirnya, pukul 23.00 waktu setempat, seluruh tim renang dan PPLM DKI Jakarta bisa diangkut menuju kantor KJRI.

Puluhan staf KJRI menyambut kedatangan mereka. Makanan dan minuman sudah dihidangkan untuk menjamu mereka. Kamar tidur yang ada sudah dirapikan untuk para atlet dan pelatih beristirahat.

“Yang pria tidur di musala lantai 4. Yang perempuan tidur di kamar,” ucap Albert.

 

Berita Terkait



add images