iklan SEMAKIN PARAH: Kabut asap semakin parah di Kota Tarakan mengakibatkan sejumlah penerbangan tertunda, kemarin (14/9).
SEMAKIN PARAH: Kabut asap semakin parah di Kota Tarakan mengakibatkan sejumlah penerbangan tertunda, kemarin (14/9). (Ifransyah/Radar Tarakan/Jawa Pos Group)

Di jalanan dari bandara menuju hotel cekikan jerubu itu terasa benar. Jika menatap pada sebuah deretan bangunan, bangunan pertama dan kedua tampak jelas warnanya.

Bangunan yang lebih jauh, ketiga, keempat, dan seterusnya, sudah berkurang jauh saturasi warnanya. Bangunan kelima dan seterusnya cuma samar-samar saja di antara kabut.

Sehabis magrib, laporan harian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan data yang mencengangkan. Indeks PM (partikel mikron/semakin banyak partikel ini, semakin buruk kualitas udara) 2.5 udara Pekanbaru menyentuh angka dramatis: 331 alias berbahaya.

Jadi, sudah berapa ribu mikronkah partikel beracun yang saya hirup selama perjalanan dari bandara ke hotel tadi? Tapi, saya baru beberapa jam saja di sini. Bagaimana dengan warga setempat yang telah berhari-hari, bahkan berpekan-pekan, menyesapnya?

Mengutip Riau Pos, mulai awal tahun ini tercatat 281.626 orang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Khusus September saja, sampai pekan kedua, jumlahnya menembus 4.306 orang.

Keesokan paginya (13/9) saya membuktikan apa yang dikatakan Tasirman, sopir taksi yang membawa saya dari bandara ke hotel sehari sebelumnya. Benar belaka.

Jam terpekat di Pekanbaru adalah pagi hari, pukul 06.00 WIB. Gelap. Pendar cahaya lampu jalan, neon box, videotron-videotron di mal masih terlihat kuat. Seolah-olah mata kita dipasangi diffuser.

Saat mulai terang, yang terlihat hanya putih sepanjang mata memandang. Cuma bangunan-bangunan terdekat yang terlihat jelas. Juga, kendaraan-kendaraan bermotor yang jauhnya kurang dari setengah kilometer.

Pada Jumat pagi lalu itu di jalanan Pekanbaru hampir tidak terlihat orang-orang berlalu-lalang memakai pakaian dinas maupun seragam sekolah. Tak terkecuali di sekitar Masjid An Nur yang merupakan pusat aktivitas warga.


Berita Terkait



add images