Neta juga menyayangkan begitu banyak jatuh korban luka akibat bentrokan antara pendemo dengan polisi. Baik itu yang berasal dari pedemo maupun aparat kepolisian.
Meski demikian, Neta menyadari jatuhnya korban merupakan risiko yang sulit dihindari di tengah kedua belah pihak terbakar emosi dalam aksi unjuk rasa yang anarkis.
"Dalam menangani aksi demo polisi sebenarnya sudah sesuai SOP, tetapi dalam kondisi demo yang diwarnai bentrokan, sulit dihindari jatuhnya korban dari kedua belah pihak," katanya.
Neta kemudian menyarankan, ke depan pimpinan-pimpinan satuan satuan unit yang mengendalikan aksi massa perlu lebih cermat lagi melihat situasi, agar bentrokan bisa diminimalisir.(gir/jpnn)
Sumber: jpnn.com