iklan Muhammad Firli Elsyaqiri bocah 6 tahun, warga Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sejak 4 tahun silam menderita penyakit kulit yang tidak dikenali alias langka.
Muhammad Firli Elsyaqiri bocah 6 tahun, warga Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sejak 4 tahun silam menderita penyakit kulit yang tidak dikenali alias langka. (Maulana / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Sungguh malang nasib Muhammad Firli Elsyaqiri bocah 6 tahun, warga Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sejak 4 tahun silam menderita penyakit kulit yang tidak dikenali alias langka.

Firli yang baru duduk dibangku kelas 1 SD tersebut, menderita penyakit tersebur sejak umurnya 2 tahun. Kondisi Firli saat ini kian memprihatinkan, dengan kulit kaki dan tangannya menebal seperti kapalan, dan terasa gatal serta perih. Walaupun sudah dilakukan operasi sebanyak 3 kali, namun penyakit kulitnya terus saja muncul kembali.

Awalnya penyakit kulit Firli itu hanya sedikit dibagian kaki dan terasa gatal, tapi lama kelamaan menjadi banyak dan pecah-pecah, akibatnya menimbulkan rasa perih.  Pada saat kakinya terasa gatal, Firli tidak pergi ke sekolah karena sulit mengenakan sepatu. Namun jika Ia sekolah, Firli harus memakai kaos kaki, jika tidak kakinya akan sakit terkena gesekan sepatu.

"Terkadang kalau Firli sekolah gatalnya kambuh, kakinya pasti terasa panas, terpaksa sepatu harus dibuka. Dan Dia juga sering nangis kalau menahan sakit," kata ibu kandungnya Sherli (26), Selasa (15/10) kemarin.

Ibu dua anak ini menjelaskan, bahwa selama anaknya menderita penyakit tersebut, Dia dan suaminya terus berupaya untuk mengobati penyakit anaknya. Firli yang merupakan anak pertamanya ini sudah sering dibawa ke Rumah Sakit, seperti di Rumah Sakit Arafah, Bhayangkara, Siloam dan Rumah Sakit lainnya, tapi tidak juga ada hasilnya.

"Operasi sudah 3 kali. Kakinya di kikis waktu di operasi, sudah hilang, tapi tak lama muncul lagi dan kembali tebal. Dan sampai pengobatan kampung pun sudah kami lakukan, namun tidak tetap juga anak saya tidak sembuh," ucap istri dari Firdaus (30) ini.

"Firli sekarang susah berjalan, hanya merangkak. Dari hasil diagnosa Dokter bermacam, ada yang bilang penyakit kulit mata ikan, Kalus, penebalan pada kulit dan macam-macam," sambungnya.


Berita Terkait



add images