JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kemiskinan memang menjadi masalah bagi setiap daerah, termasuk Kota Jambi. Kini di Kota Jambi ada 8 persen atau sekitar 60 ribu jiwa warga yang masuk kategori miskin.
Dikatakan Walikota Jambi Sy Fasha menurunkan, angka kemiskinan khususnya di Kota Jambi tidak hanya berbicara soal data. Melainkan bagaimana upaya Pemkot Jambi untuk mengimplemnetasikan yang berisfat realita.
Fasha mengatakan, apakah benar warga miskin berkurang atau memang masih banyak warga yang mengaku miskin, maka dengan hal tersebut pemerintah membuat Sistem dan Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), tentunya bersifat digitalisasi.
“Sampai saat ini belum ada inovasi daerah untuk bagaimana melaporkan secara valid terkait data miskin. Namun bukan berarti kepala daerah yang salah. Hal ini sudah saya bantah di Kemensos,” imbuh Fasha.
Untuk itu sebut Fasha, pihaknya mempunyai inovasi baru yaitu bagaimana menumbuhkan rasa malu terhadap penerima bantuan. Yakni dengan membuat tanda di rumah yang menerima bantuan.
“Nanti akan kita buat tulisan didinding rumah atau papan yang bertuliskan ini rumah pra sejahtera dan berhak menerima bantuan,” kata Fasha.
Jika ini diterapakan, ada warga penerima yang rumah bagus dan ia mampu, tentu akan ada rasa malu nantinya karena rumahnya ada tulisan itu.
“Kita harapkan dia melaporkan ke pemerintah bahwa mereka bukan lagi keluarga penerima bantuan. Bantuan kita alihkan pada yang berhak. Itu yang kita harapkan, rasa malu dari masyarakat yang tidak berhak,” ucapnya. (hfz)