iklan Sejumlah kendaraan pemudik melintas di jalur selatan, kawasan Nagreg, Jawa Barat, Minggu dini hari (2/5/2019). Beberapa titik rawan kemacetan seperti Nagrek, Malangbong dan Gentong terlihat lancar walaupun sedikit tersendat. Masyarakat yang akan mudik dengan melintasi jalur selatan Jawa Barat diminta waspada. Sebab selain jalan yang berliku, ruas yang dilintasi pemudik rawan kecelakaan.
Sejumlah kendaraan pemudik melintas di jalur selatan, kawasan Nagreg, Jawa Barat, Minggu dini hari (2/5/2019). Beberapa titik rawan kemacetan seperti Nagrek, Malangbong dan Gentong terlihat lancar walaupun sedikit tersendat. Masyarakat yang akan mudik dengan melintasi jalur selatan Jawa Barat diminta waspada. Sebab selain jalan yang berliku, ruas yang dilintasi pemudik rawan kecelakaan. (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Enam langkah disiapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengantisipasi lonjakan pemudik pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Diperkirakan jumlah pemudik akan mencapai 16 juta jiwa.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya memprediksi jumlah pemudik saat Nataru mencapai 16 juta jiwa dengan puncak arus mudik pada 20-24 Desember 2019.

“Kita prediksikan jumlah pemudik tahun ini menjadi 16 juta orang, transportasi angkutan darat diperkirakan naik empat sampai lima persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Menhub di Jakarta, Senin (2/12).

Transportasi angkutan darat diprediksi naik, sejalan dengan bertambahnya ruas jalan tol. Sedangkan transportasi udara diperkirakan akan mengalami penurunan.

“Transportasi diperkirakan yang paling banyak melalui darat karena jalan tol bertambah, transportasi yang lainnya rata, melalui udara mungkin turun sedikit,” katanya.

Dibeberkannya, jumlah penumpang angkutan bus diperkirakan sebanyak 1,75 juta orang naik 3,55 persen. Untuk angkutan kereta api akan mencapai 5,91 juta orang (4,05 persen).

“Angkutan penyeberangan 2,27 juta orang, naik 6,57 persen, angkutan laut 1,19 juta orang, naik 1,71 persen, dan angkutan udara 5,28 juta penumpang, turun 8,40 persen,” bebernya.


Berita Terkait



add images