iklan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. (Ricardo/JPNN.com)

"Yang senang impor ini, bukan saya cari. Sudah ketemu siapa yang senang impor, sudah ngerti saya. Hanya perlu saya ingatkan bolak-balik, hati-hati. Kamu hati-hati. Saya ikuti kamu," ungkap Jokowi.

Dari penjelasannya, Jokowi sepertinya sudah bertemu dengan pelaku impor tersebut dan memberikan peringatan cukup keras untuk tidak menghalangi program pemerintah.

"Jangan menghalangi orang ingin membikin batubara menjadi gas, gara-gara kamu senang impor gas. Kalau ini bisa dibikin, ya sudah, enggak ada impor gas lagi. 'Ya saya kerja apa Pak?' Ya itu urusanmu, kamu sudah lama menikmati ini," tutur Jokowi.

Kondisi serupa menurutnya juga terjadi pada impor minyak. Indonesia menurutnya masih memiliki sumur-sumur yang bisa ditingkatkan produksinya. Namun itu tidak dilakukan karena masih ada yang senang mengimpor.

"Avtur masih impor. Ada CPO, CPO bisa dipindah menjadi avtur. Kok kita senang impor avtur. Karena ada yang hobinya impor. Karena untungnya gede. Sehingga transformasi ekonomi di negara kita mandek gara-gara hal seperti ini," jelas Kepala Negara.

Karena itu Jokowi meminta masalah ini diselesaikan. Transformasi ekonomi yang diprogramkan menurutnya harus tercapai. Pemerintah daerah diminta memberikan dukungan penuh untuk mewujudkannya.(fat/jpnn)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images