JAMBIUPDATE.CO- Penyebaran virus corona baru dengan nama resmi 2019-nCoV terbilang sangat cepat. Ditemukan pada akhir tahun lalu di Wuhan, Provinsi Hubei, China, saat ini lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia sudah positif terinfeksi virus ini.
Catatan itu berdasarka data dari South China Morning Post, Minggu (26/1).
Menurut sebuah studi yang dilakukan para ilmuan, cepatnya penyebaran epidemi ini dikarenakan rata-rata seorang yang terinfeksi corona dapat menularkannya kepada dua hingga tiga orang.
Studi tersebut juga menyatakan, untuk mengatasi epidemi ini, dibutuhkan langkah-langkah pengendalian dengan harus menghentikan penularan setidaknya sebanyak 60 persen.
"Tidak jelas pada saat ini apakah wabah ini dapat ditahan di China," kata spesialis penyakit menular di Imperial College London, Neil Ferguson.
Studi lain mengatakan, jika sebanyak 4.000 orang di Wuhan terinfeksi pada 18 Januari. Dan setiap orang bisa menularkan virus ke dua atau tiga orang lainnya, maka epidemi akan jauh lebih besar.
Hal yang sama juga diungkapkan dalam studi dari para peneliti di Universitas Lancaster, Inggris. Jika menghitung tingkat penularan ke 2,5 orang, maka pada Selasa (4/2), akan ada 190 ribu orang yang terjangkit virus ini.
"Jika epidemi terus berlanjut di Wuhan, kami memperkirakan (itu) akan jauh lebih besar pada 4 Februari," tulis para ilmuwan.
"Infeksi akan terjadi di kota-kota Cina lainnya, dan impor ke negara lain akan lebih sering," lanjut studi tersebut.
Dikatakan oleh Kepala Program Penelitian Biosecutity di Kirby Institute, Raina Maclntyre, dibutuhkan banyak hal untuk menangani epidemi tersebut.
"Yang kami butuhkan adalah lebih banyak data yang akan dipublikasikan tentang faktor risiko, penularan, masa inkubasi, dan epidemiologi, sehingga kami dapat memahami tindakan pengendalian apa yang paling tepat," kata MacIntyre.
Sumber: www.rmol.id