Tiba-tiba hasil reformasi 2018 itu begitu mengecewakan para pejuang Melayu.
Maka Muhyiddin –yang sejak lama memang merasa layak jadi perdana menteri– melakukan kudeta itu. Ia menjalin kerjasama diam-diam dengan UMNO. Setelah merasa mantap lantas menyatakan partai Pribumi Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan.
Sebelum surat keluar itu dikirimkan, Mahathir lebih dulu mengirim surat pengunduran dirinya sebagai perdana menteri.
Kini Muhyiddin sudah diangkat sebagai perdana menteri. Tapi ia masih harus mendapat pengesahan dari parlemen.
Untuk mendapat mengesahan itu Muhyiddin harus memenangkan lebih 50 persen kursi di DPR yang berjumlah 222 itu.
Maka seminggu ke depan pasar sapi di parlemen akan sangat ramai. Muhyiddin yang sudah berumur 72 tahun harus kerja keras dan kurang tidur.
Padahal Muhyiddin juga harus menjaga kondisi badan. Tahun lalu ia menjalani operasi kanker pankreas –di Mount Elizabeth Singapura.
Kanker pankreas termasuk yang paling sulit disembuhkan. Tapi operasi itu sendiri sukses. Hanya saja setelah itu ia harus menjalani 12 seri kemoterapi.
Bisa jadi pertempuran politik dan kekuasaan telah memproduksi adrenalin di tubuh tua Muhyiddin.
Dan di tubuh semua politisi.(Dahlan Iskan)
