iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, BANDARLAMPUNG – Pasca Pemerintah mengumkan penambahan kasus positif Virus Corona per 18 Maret pukul 12.00 WIB yang menyentuh 227 kasus. Warga pesisir baik di Provinsi Banten dan Lampung dikejutkan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda.

Berdasarkan data dari aplikasi resmi Kementrian ESDM, tertulis getarannya terekam melalui alat seismograf di pos pantau Pasauran, Kabupaten Serang, Banten. Erupsi itu terjadi pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.42 WIB.

Laporan tersebut disampaika. Deny Mardiono, petugas pos pantau Pasauran, Kabupaten Serang, Banten. “Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, pada 18 Maret 2020, pukul 12.42 WIB. Erupsi terekam di seismograf, dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 10 menit 8 detik,” tulis aplikasi Magma Indonesia, yang dilihat pada Rabu, 18 Maret 2020, pukul 13.23 WIB.

Berdasarkan pantauan dari CCTV Lava93 terlihat jelas. Ketinggian kolom abu nya mencapai 300 meter. Abu vulkaniknya berwarna putih kelabu tebal. Saat letusan terjadi, tidak terdengar suara dentuman dari letusan gunung berapi yang ada di perairan Selat Sunda itu.

Masyarakat dan nelayan dilarang mendekat gunung berapi di tengah laut itu, dengan jarak dua kilometer dari puncak kawah. “Tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus level II atau waspada,” terangnya. (dbs/ful).


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images