Itu pun tidak semua penduduk dites. Hanya penduduk yang potensial tertular di lima kabupaten itu yang dites.
Mereka adalah orang-orang yang punya penyakit tertentu di lima kabupaten itu. Misalnya yang menderita diabetes, darah tinggi, asma, dan seterusnya. Itu pun tidak semua. Yang benar-benar sangat potensial tertular saja.
Dengan demikian jumlah orang yang dites tidak terlalu banyak. Yang kalau terlalu banyak biayanya sangat besar.
Yang menarik adalah ide Andani berikut ini. Yakni cara membuat pool itu.
Satu pool terdiri dari 60 sampai 100 orang. Tergantung Kabupatennya. Mukus (cairan dari pangkal hidung/dekat tenggorokan) mereka dimasukkan tabung masing-masing. Yang di dalamnya sudah ada cairan kimianya. Sebut saja tabung ini sebagai tabung kelompok (Tabung K).
60 atau 100 tabung kolompok itu dibagi menjadi beberapa kelompok lebih kecil. Sebut saja menjadi sub kelompok.
Tiap sub kelompok terdiri dari lima tabung. Sebut saja tabung Sub Kelompok (Tabung SK).
Cairan yang sudah tercampur mukus di 5 tabung SK tadi dikurangi dulu masing-masing sebanyak 20uml. Untuk dijadikan satu --dimasukkan ke dalam satu tabung. Sebut saja tabung subnya sub-kelompok (Tabung SSK). Berarti di satu tabung SSK ini berisi 100 uml mukus dari lima tabung SK.
Yang dites di laboratorium adalah mukus yang di satu tabung SSK tadi.
