Oleh : Dahlan Iskan
Saya menyesal tidak mengabadikan diri di bawah patung ini. Dua tahun kemudian --15 Juni 2020-- patung ini dirobohkan.
Itulah patung Juan de Onate. Yang dibangun di pusat kota --saya selalu melihat kamus agar bisa menuliskan nama kota ini secara benar-- Albuquerque. Itulah kota terbesar di negara bagian New Mexico. Saya hanya satu malam tinggal di kota yang artinya pohon Oak Putih itu --saking sepinya.
Besok malamnya saya pindah ke kota Santa Fe --yang ternyata dibangun oleh Juan Onate. Lalu menjadikannya ibu kota New Mexico.
Demo anti rasis pun --yang melanda Amerika Serikat sejak 8 Juni 2020-- menjalar juga sampai Albuquerque. Sasaran utamanya: patung Onate.
Tewasnya George Floyd di dengkul polisi Derek Chauvin yang kulit putih itu punya buntut begitu panjang. Gegara Floyd yang kulit hitam disangka membeli rokok dengan uang palsu 20 dolar.
Patung Juan Onate di Albuquerque memang langganan dimusuhi. Meski juga selalu dipuja. Ia-lah yang ”babat alas” New Mexico. Yang membebaskan wilayah itu dari kekuasaan suku-suku Indian.
Onate juga yang kemudian menjadi gubernur pertama di situ. New Mexico ia dirikan sebagai provinsi dari negara New Spain. Yang wilayahnya sangat luas. Dari Mexico sampai Arizona, Nevada, California, Washington, bahkan bagian barat Kanada.
Ibu kota New Spain itu: Mexico City --ibu kota Mexico sekarang.
Kedatangan Juan Onate pun diperingati tiap tahun. Peringatan terbesar direncanakan terjadi tahun 1998 --untuk ulang tahun penaklukannya yang ke 400.
Setahun sebelum perayaan itu terjadi kejutan: kaki kanan patung Juan Onate hilang. Terlihat bekas dipotong orang.
Tidak sulit menjawab mengapa itu terjadi. Ada pesan pendek tertulis di bekas amputasi itu. ”Fair for Fair” Bunyi tulisan itu.
Tahulah: itu hukum qisas. Mata dibalas mata. Kaki dibalas kaki.