iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Guna mengantisipasi penularan wabah virus corona (Covid-19), KPU Kabupaten Sarolangun melakukan rapid test bagi para petugas penyelenggara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi.

Pelaksanaan rapid test tersebut ditujukan kepada Petugas Pemitakhiran data Pemilih (PPDP) dan Sekretariat PPK yang tersebar di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun.

Dimana pelaksanaan rapid test tersebut, pihak KPUD Sarolangun bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun. Dimana dalam pelaksanaan rapid test tersebut biaya yang dikenakan ditanggung langsung oleh KPU RI.

Bambang Hermanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, saat dikonfirmasi mengatakan, sejak tahapan pertama, pada 08 Juli lalu hingga perhari ini, jumat (10/7), ada petugas yang terindikasi reaktif.

"Kalau ditanya ada atau tidak,saya jawab ada, tapi untuk jumlah nya belum bisa disampaikan. Karna belum selesai, kemungkinan besok (sabtu) baru selesai,"katanya.

Selanjutnya, Bambang Hermanto mengatakan, pihaknya akan menyampaikan data petugas KPU Sarolangun yang reaktif pada senin (13/7) mendatang. Sebab, pihaknya masih melakukan pendataan agar tidak salah menyampaikan kepada publik.

"Untuk angka pastinya senin saja, biar kami lakukan pendataan terlebih dahulu ya,"ungkapnya.

Sebelumnya, Muhammad Fakhri, Ketua KPUD Sarolangun mengatakan, dengan dilakukan rapid test tersebut, jika ditemukan ada yang reaktif bagi anggota KPU dan Badan Ad-hoc maka akan dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. Sedangkan untuk petugas PPDP, jika ditemukan ada yang reaktif rapid test maka akan dilakukan pergantian, karena masa kerjanya hanya satu bulan mulai tanggal 15 Juli 2020 sampai 13 Agustus 2020 mendatang.

"Kita harap memang penyelenggara pilgub Jambi yang diselenggarakan pada 09 Desember 2020 bebas dari penularan virus corona, sehingga pelaksanaan semua tahapan Pilgub berjalan dengan lancar dan kedepan penyelenggara pemilu akan tetap melaksanakan protokol kesehatan covid-19, "pungkasnya.(hnd)


Berita Terkait



add images