iklan Gempa menyebabkan tanah longsor di bagian jalur trans Sulawesi di Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Kamis (14/1/2021). Foto: ANTARA/M Faisal Hanapi
Gempa menyebabkan tanah longsor di bagian jalur trans Sulawesi di Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Kamis (14/1/2021). Foto: ANTARA/M Faisal Hanapi

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA — BPBD Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) melaporkan warganya meninggal dunia akibat gempa dengan Magnitudo 6,2 bertambah menjadi 4 orang, dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka.

BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulbar.

“BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Sementara kerusakan bangunan di Kabupaten Majene mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor Koramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market.


Berita Terkait



add images