iklan

“Kami menargetkan ada 6.000 tenaga pendidik pesantren yang bisa menerima manfaat beasiswa atau sertifikasi ini,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Yaqut, pihaknya juga tengah mendorong pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri atau LAM, baik untuk Ma’had Aly maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.

“Kemenag telah menyiapkan bantuan untuk 1.500 pesantren, 116 Pendidikan Diniyah Formal (PDF), 130 Satuan Pendidikan Muadalah, 70 Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan 140 pendidikan Al-Quran,” jelasnya.

Yaqut menambahkan, afirmasi lainnya dalam bentuk peningkatan sarana prasarana. “Bantuan sarana prasarana lainnya dalam bentuk pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium bagi pesantren,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kementerian Agama juga telah mengalokasikan anggaran insentif buat ustaz pesantren. Besarannya mencapai Rp250 ribu. Untuk para santri ada dua jenis bantuan yang disiapkan. Pertama, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pesantren.

“Kami sudah alokasikan anggaran lebih dari Rp162 miliar untuk 160 ribu lebih santri,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani.

Kedua, kata Dhani, Program Indonesia Pintar (PIP) pesantren. Ada sekitar Rp145 miliar yang dialokasikan untuk membantu lebih dari 188 ribu santri.

“Program-program afirmasi terhadap lembaga pendidikan Islam tertua dan khas Indonesia ini akan terus dilakukan, bahkan ditingkatkan,” ujarnya.

Dhani menambahkan, terkait BOP Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam pada masa pandemi covid-19, hal ini merupakan bagian dari Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

“Dana program itu bersumber dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) Tahun Anggaran 2020,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: Fin.co.id

Berita Terkait