iklan Kediaman Nurdin Abdullah di Kompleks Perumahan Dosen (Perdos) Unhas Tamalanrea, Makassar.
Kediaman Nurdin Abdullah di Kompleks Perumahan Dosen (Perdos) Unhas Tamalanrea, Makassar.

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah (NA) telah ditetapkan menjadi tersangka, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga ikut terlibat tidak pidana suap.

Meski terjerat kasus hukum, Nurdi Abdullah atau yang akrab disapa Prof Nurdin itu ternyata punya cerita tersendiri bagi Deng Sadi, salah seorang pengendara becak motor (Bentor) yang setiap harinya mangkal di dekat kediaman pribadinya, Kompleks Perumahan Dosen (Perdos) Unhas Tamalanrea, Makassar.

Deng Sadi mengaku kenal dengan Prof Nurdin sejak dari tahun 1983 atau 38 tahun yang lalu. Meski tidak begitu akrab, namun di matanya mantan Bupati Bantaeng itu adalah sosok yang baik juga rendah hati.

“Dia (Prof Nurdin) dan keluarganya pindah ke sini sejak tahun 83,” kata Deng Sadi pada Fajar.co.id saat ditemui dekat kediaman pribadi Prof Nurdin, Minggu (28/2/2021).

Selain itu, Deng Sadi mengatakan Prof Nurdin adalah salah seorang yang tidak memandang status sosial seseorang. Mulai dari kalangan menengah ke bawah maupun orang-orang yang memiliki stratifikasi sosial atas.

“Kalau dia lewat, selalu itu dia sapa kita, baek-baekji Daeng,” ujar Deng Sadi mengikuti ucapan Prof Nurdin.

“Biasa juga kalau pagi-pagi keliling kompleks jalan kaki, pasti disapa. Kalau ada uang dia bawa pasti dikasi, katanya untuk pembeli beras atau kebutuhan lain di rumah,” kenang pria paruh baya itu.

Dengan adanya kasus hukum yang menjeratnya saat ini, Deng Sadi mengaku masih belum percaya kalau Prof Nurdin sepenuhnya melakukan tindakan yang tidak terpuji itu.


Berita Terkait



add images