iklan

Basri berharap kondisi fisiknya bisa tetap sehat pada momen itu. Sebab ia sadar, usia terus berjalan dan mungkin memengaruhi kesehatan fisiknya.

CJH lainnya yakni Andi Makka mengaku, dirinya, istri, serta salah satu anaknya mendaftar haji plus sejak dua tahun lalu. Dia pun akan menunggu tahun depan agar bisa berangkat.

“Kami menunggu saja tahun depan. Semoga korona sudah berlalu dan pergi haji pun tak terkendala lagi,” harap lelaki berusia 55 tahun itu.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Islam Pinrang, Muhammad Ihwan, mengungkapkan, 14 ribu CJH masuk daftar tunggu di Pinrang. “Nah khusus tahun 2021, mestinya berangkat 357 CJH. Tetapi tidak jadi karena pandemi,” jelasnya.

Di Enrekang, ada Muh Zaini (63). Zaini mendaftar sejak 2012. Seharusnya sudah diberangkatkan pada 2020 kemarin. Mendengar tahun ini pemberangkatan kembali ditunda, dirinya hanya bisa mengusap dada dan bersabar.

“Kita hanya bisa bersabar, mungkin belum waktunya kita dipanggil ke rumah Allah,” katanya, Selasa, 8 Juni.

Saat ditanya, apakah dirinya berkeinginan untuk menggantinya ke ibadah umrah saja atau menarik dana pelunasannya, Zaini hanya menggelengkan kepala. Niat ibadah hajinya masih bulat, meski harus menunggu lebih lama lagi.

“Ini sudah niat. Kalau niat baik apalagi ibadah pasti akan terlaksana, kita tinggal tunggu Allah ridhoi niat kita. Mungkin Allah ingin kita lebih dekat dulu baru kita bisa berangkat,” ujar kakek yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Enrekang, H Irman mengungkapkan, sebanyak 185 calon jemaah haji (CJH) di Enrekang ditunda keberangkatannya tahun 2021. Hingga saat ini, lanjut Irman belum ada CJH yang berkeinginan untuk pengambil dana pelunasannya. “Kalau mau mengambil itu bisa,” ungkapnya.


Berita Terkait



add images