iklan
Kemudian, dirinya pernah mengikuti lomba yang diadakan Kwikku bekerja sama dengan Falcon Pictures dengan mengirimkan naskah novel itu sebanyak 2 kali.

‘‘Saya mengikuti lomba di sana. Alhamdulillah kalah. Ada jeda berapa bulan, mereka mengadakan lagi. Terus saya kirim, kalah lagi. Itu disaat capek. Yang kedua itu saya sudah jengah,’‘ ujarnya.

Sempat dirinya putus asa, naskah novel itu dibiarkan saja, dan tidak dikirim ke penerbitan. Namun, pada awal tahun 2020, dirinya mendapatkan kabar baik terkait novelnya. Kwikku tertarik mengangkat novel itu sebagai film. ‘‘Ketika saya tidak lakukan apapun, malah mereka tertarik. Memang dari judul agak aneh, Mengaku Bapak, orang lain kan suka judul kayak Pelangi Tanpa Warna,’‘ tuturnya.

Sejak saat itu, dirinya kerap berhubungan dengan produser secara daring. Mereka berdiskusi batasan yang bisa dieksplorasi sebagai film, dengan tetap menjaga isi dan inti dari cerita tersebut. Setelah itu, proses produksi dipercayakan oleh Paizin, dan dirinya hanya meminta Dwi Sasono menjadi bintang yang memerankan sosok ayah dalam cerita tersebut.

‘‘Kebetulan saya sudah tahu beliau kapasitas aktingnya bagus. Di Indonesia salah satu aktor terbaik. Sejak lihat di instagram kesehariannya bagaimana dia menjadi seorang ayah. Menurut saya dia cocok,’‘ imbuhnya.

Ketika film ditayangkan, Paizin merasa puas. Apalagi Bio One, pemeran Iman, juga tampil memukau. ‘‘Saya lihat filmnya, oke. Saya lihat feel premisnya ketemu. Sosok ayahnya dapat. Saya lihat yang memerankan Iman, bagus banget,’‘ tambahnya.
Tidak berhenti di situ, dirinya saat ini berada di Jakarta untuk bertemu dengan kumpulan penulis yang profesional dan masyhur dalam menulis skrenario di berbagai film terkenal dan buming di indonesia.

‘‘Profil 2 penulis skenario yang saya temui di jakarta itu yakni, Dono indarto, beliau penulis stripping dri zaman sinetron Bawang Putih-Bawang Merah. Project terakhir, series Antares di We TV bersama MD,’‘ sebutnya.

Kemudian, ada Anggoro Saronto, penulis skenario yang sudah dapet piala citra di film Sang Kiai. ‘‘Mungkin film yang familier kita tahu, beliau yang nulis naska fikm Warkop DKI Reborn 4,’‘ sampainya.

Untuk poin diskusi itu sendiri, jelas Paizin, intinya dirinya mendapat masukan dan arahan dari kedua penulis handal tersebut, yang mengharuskan dirinya percaya pada bakat dan konsisten belajar.

‘‘Tapi bakat itu instrumen penting, karena di dunia ini kita harus selalu siap bersaing 1 banding sejuta. Yakin sama diri sendiri, dan jika ingin berkembang saya harus pindah ke Jakarta untuk menyalurkan dan mengembangkan apa yang sudah saya tekuni dan yakini,’‘ imbuhnya.

Dan nantinya, jika ada progres, maka film father & son akan di tayangkan di bioskop seluruh indonesia oleh pihak Kwikku yang bekerja sama dengan Falcon Pictures. ‘‘ Iya, semoga ada progres, semuanya pasti ada prosesnya,’‘ tutupnya. (rhp)


Berita Terkait



add images