JAMBIUPDATE.CO, DOHA—Piala Dunia 2022 memasuki babak delapan besar akhir pekan ini. Maroko menjadi satu-satunya tim kejutan di perempatfinal setelah menyingkirkan Spanyol lewat drama adu penalti.
Sukses mengeliminasi salah satu favorit juara dan lolos ke babak delapan besar untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, wakil Afrika tersebut kini mulai berani bermimpi. Mereka kini membidik gelar juara.
“Kami ingin memenangkan Piala Dunia,” kata sang pelatih Walid Reragui dalam sebuah pernyataan berani seperti dikutip dari situs resmi FIFA.
Mungkin itu akan dinilai sebagai sesumbar. Akan tetapi, melihat bagaimana perjalanan mereka ke perempatfinal, Maroko yang awalnya hanya menargetkan lolos babak 16 besar memang patut diwaspadai.
Selain menendang Spanyo di fase knockout pertama, duta negara Arab itu juga mengalahkan tim peringkat dua FIFA, Belgia di babak penyisihan grup serta mengimbangi finalis edisi sebelumnya Kroasia.
“Mengapa kami tidak boleh bermimpi? Bermimpi adalah sifat manusia. Jika Anda tidak memiliki mimpi, Anda tidak akan pernah mencapai apapun,” tegasnya Walid Reragui.
Portugal yang akan menjadi lawan mereka di babak delapan besar mengakui Maroko memang bisa sangat berbahaya. Bahkan penilaian itu dilontarkan langsung oleh Pelatih Portugal, Fernando Santos.
Santos merujuk pada pertemuan mereka di Piala Dunia 2018 Rusia, empat tahun lalu. Saat itu, Portugal hanya menang tipis 1-0 berkat gol Cristiano Ronaldo di menit ke-4.
Makanya, Santos mengingatkan timnya untuk sepenuhnya fokus. “Sekarang Maroko. Yang saya ingat adalah kesulitan yang kami alami dengan Maroko di Piala Dunia 2018,” kata Santos di situs resmi FPF.
Pemain-pemain Portugal juga memberikan respek tinggi dan meyakini laga kontra Maroko akan sangat sulit. “Ini akan menjadi pertempuran lain [dengan Maroko],” tegas kapten kedua Portugal, Pepe.
“Mulai besok (Kamis), kami akan menganalisis tim Maroko dan melihat di mana bagian terkuat dan terlemah mereka," imbuh penyerang Portugal João Félix.