JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Tol Bengkulu-Lubuk Linggau menembus Bukit Barisan, tol Pekanbaru-Padang menembus Bukit Barisan, tol Siantar-Parapat juga, kok Bukit Barisan ada dimana-mana, panjang amat ya?
Ternyata Bukit Barisan adalah nama rangkaian atau jajaran gunung yang membentang Pulau Sumatera dari utara hingga Selatan, dari Aceh hingga Lampung.
Jika anda melihat peta pulau Sumatera. Bayangkan bahwa jajaran Bukit Barisan ada di sepanjang tengah agak ke kiri pulau, memanjang dari atas ke bawah.
Jajaran gunung Bukit Barisan itu panjangnya minta ampun, mencapai 1.650 kilometer.
Jadi Bukit Barisan bukanlah nama satu bukit saja makanya istilah Bukit Barisan jadi ada dimana-mana.
Nah di dalam jajaran Bukit Barisan itulah berdiri 40 gunung, berjejer di sepanjang Pulau Sumatera.
Dari Gunung Bandahara di Aceh hingga Gunung Tanggamus di Lampung.
Puncak tertinggi diantara 40 gunung yang ada adalah Gunung Kerinci, berada di Provinsi Jambi dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (MPDPL).
Kalau banyak gunung, kenapa penyebutannya malah bukit? Ternyata punya latar belakang sejarah Melayu.
Mengutip wikipedia dalam buku A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries yang ditulis John Crawurd tahun 1985. Bukit dalam bahasa Melayu sama artinya sama dengan gunung. Bukit istilah yang digunakan orang Melayu, sementara gunung istilah bahasa Jawa.
Terkait dengan proyek jalan tol trans Sumatera, mengapa beberapa ruas jalannya ada yang menembus Bukit Barisan? Itu karena beberapa ruas memang mengarah ke barat pulau Sumatera.
Nah jalan tol yang menembus Bukit Barisan ini adalah ruas yang menghadap ke barat, ke arah Samudera Hindia.
Berikut terowongan jalan tol trans Sumatera yang menembus Bukit Barisan
1. Jalan Tol Lubuklinggau-Bengkulu
Mengambil data dari Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, ternyata terowongan di jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu panjangnya mencapai 7 kilometer.
Dari data yang tercatat, kedalaman terowongan tol ini juga tak kaleng-kaleng, mencapai maksimal 352 meter, bisa dibayangkan bagaimana kita berkendara di tengah terowongan yang kedalamannya tidak biasa ini.
Tak hanya terowongan, di jalur ini kita juga akan melewati lembah-lembah curam di Bukit Barisan. Lembah ini akan dilewati dengan jembatan bentang yang panjang dan lagi-lagi bukan jembatan biasa.
Karena apa? Karena tinggi pilar jembatannya saja mencapai 45 hingga 90 meter!. Bisa dibayangkan lembah seperti apa yang akan dibelah oleh tol ini nantinya.
Keberadaan tol ini akan terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai serta menunjang konektivitas pariwisata di Bumi Raflesia alias di Provinsi Bengkulu.
Jika tol ini beroperasi maka nantinya pengendara hanya membutuhkan waktu 1-2 jam saja untuk melakukan perjalanan dari Lubuklinggau menuju Kota Bengkulu.
Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu terbagi menjadi 3 Seksi, yaitu Seksi 1 Lubuk Linggau - Kepahiang (54,5 Km), Seksi 2 Kepahiang - Taba Penanjung (23,7 Km), dan Seksi 3 Taba Penanjung - Bengkulu (17,6 Km).
Melalui kehadiran Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu bertujuan memangkas biaya logistik dan mempercepat waktu tempuh berkendara agar daya saing produk Indonesia agar semakin meningkat.
Adapun kini Pengoperasian Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup - Bengkulu khususnya Seksi Bengkulu – Taba Penanjung telah beroperasi.