iklan

JAMBIUPDATE.CO, RIAU - Gejolak penolakan warga Sumbar (Sumatera Barat) atas pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Padang khususnya di trase Payakumbuh-Pangkalan sepertinya tak menghentikan pembangunan tol dari arah Provinsi Riau. 

Dari Pekanbaru, ruas jalan tol menuju Padang telah dimulai dari trase Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 kilometer. Khusus trase ini konstruksinya telah rampung 100 persen dan telah operasi sejak diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo 4 Januari 2023 lalu. 

Kini, sedang dalam konstruksi trase lanjutan Pekanbaru-Bangkinang yaitu tol Bangkinang-Koto Kampar. Trase ini  progresnya telah mencapai 73,6 persen. 

Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya mengatakan, dalam target tol Bangkinang-Koto Kampar akan rampung tahun 2023 ini. 

Di tengah muncul kembali gejolak penolakan warga Sumbar atas pembangunan jalan tol di 5 Nagari Kabupaten Limapuluh Kota, PT Hutama Karya selaku pengembang Tol Pekanbaru-Padang memang tak terganggu, akan terus melanjutkan pembangunan dari arah Riau.

Tol Pekanbaru-Padang dari arah Riau akan melalui 6 seksi , yaitu tol Pekanbaru-Bangkinang, tol Bangkinang-Pangkalan, tol Pangkalan-Payakumbuh, tol Payakumbuh-Bukittinggi, tol Bukittinggi-Sicincin dan tol Sicincin-Padang. 

Apabila seksi Bangkinang – Koto Kampar terhubung, tak hanya mendekatkan Riau dan Sumbar, namun juga akan membuka akses pariwisata ke Candi Muara Takus sebagai salah satu destinasi paling populer di Riau. 

“Sebelumnya dari kota Bangkinang 1,5 jam, dengan adanya tol ini hanya sekitar 45 - 50 menit menuju candi Muara Takus,” lanjut Koentjoro. 

Koentjoro juga optimis ruas-ruas dari Pekanbaru hingga Koto Kampar diprediksi akan menjadi tol dengan kontribusi trafik dan pendapatan terbesar dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

Muncul Lagi Gejolak Penolakan Jalan Tol 

Lukman Edy, Wakil Komisaris Utama PT. Hutama Karya pada Jumat (27/1) mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bahwa proses pembebasan lahan tol Padang-Pekanbaru di wilayah 5 Nagari Provinsi Sumatera Barat telah menemukan titik kesimpulan berupa dukungan dari 5 Nagari. 

Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Bupati Limapuluh Kota seperti dikutip dari padeks.co juga ikut menegaskan bahwa laporan dukungan dari 5 Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota untuk jalan tol Padang-Pekanbaru itu telah pula diteruskan kepada Pemprov Sumbar.

Pemkab Limapuluh Kota kata Safaruddin akan terus mengawal setiap tahapan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di wilayah mereka agar berjalan transparan sesuai aspirasi warga terdampak jalan tol.

Namun sepertinya gejolak penolakan jalan tol dari warga Sumbar khususnya di 5 Nagari Kabupaten Limapuluh Kota masih akan terus berlangsung. 

Ezi Fitriana, Sekretaris FORMAT (Masyarakat Terdampak Jalan Tol) Limapuluh Kota mengatakan masyarakat sangat kecewa dengan kebijakan kepada daerah yang telah merekomendasikan trase Payakumbuh-Pangkalan dibangun di 5 Nagari. 

Kata Ezi, Bupati Limapuluh Kota telah memaksa wali nagari mencabut penolakan. Pencabutan ini kata Ezi sebenarnya tak memberi pengaruh apa-apa terhadap aspirasi ninik mamak dan masyarakat yang terdampak. 

Bahkan upaya pemaksaan ini tegas Ezi, semakin membulatkan tekad masyarakat untuk meminta kembali pengalihan trase tol ke daerah lain. Kini bahkan masyrakat telah mengumpulkan tanda tangan penolakan. 

Langkah besar lainnya, FORMAT dibantu oleh Walhi bersama dua LSM di Jepang, telah pula mengirim surat penolakan pembangunan jalan tol di 5 Nagari, surat diantar langsung ke Kantor JICA di Tokyo Jepang.


Berita Terkait



add images