iklan Ilustrasi Jalan Batubara.
Ilustrasi Jalan Batubara.

"Jika kuota ditambah dari 4000 angkutan batu bara, maka sisanya tetap akan menjadi polemik kemacetan di jalan raya. Genap ganjil juga bukan solusi untuk mengurangi kemacetan di jalan dan bahkan bisa memperparah situasi para lintasan angkutan batu bara," jelas Dhafi.

"Dan jika kita hitung bersama, kalau seluruh angkutan 11.500 atau 9000 keluar dari mulut tambang, sedangkan masuk bongkar muatan stockpile hanya 4000 sisanya akan menjadi kemacetan di jalan raya," ungkapnya. 

Gubernur Jambi, Al Haris menegaskan kepada 3 perusahaan yaitu PT. Putra Bulian Properti, PT. Intitirta Primasakti dan PT. Sinar Anungrah Sukses untuk fokus dan segera menyelesaikan jalan khusus batubara. Al Haris mengundang 3 perusahaan tersebut terkait Expose Progress Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara, bertempat di Hotel Mercure Kemayoran Jakarta beberapa waktu lalu.

“Malam ini kita mengadakan rapat bersama Ketua DPRD Provinsi Jambi, Kapolda Jambi, Danrem 042 / Garuda Putih dan Organisasi Peringkat Daerah terkait Pemerintah Provinsi Jambi. Kita memanggil 3 pengusaha yang sudah menyatakan siap membangun jalan khusus batubara, kemudian kita melihat progres sejauh mana mereka bekerja dan meneruskan apa yang sudah menjadi kesepakatan awal dahulu dengan ketiga perusahaan ini,” ujar Al Haris.

“Alhamdulillah mereka sudah mulai bekerja, kita sudah melihat progresnya dalam pembangunan jalan khusus batubara ini. Kita akan terus memantau perkembangan pembangunan jalan khusus batubara ini, kalau ada kendala kita akan siap membantu mereka jika diperlukan,” lanjut Al Haris.

Al Haris menegaskan kepada pengusaha untuk mempercepat pengerjaan jalan khusus batubara sehingga angkutan batubara dapat menggunakan jalan tersebut dan tidak melintasi jalan umum lagi.

Kapoda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono juga mengingatkan kepada perusahaan untuk mempercepat progres pengerjaan jalan supaya tidak terjadi konflik di masyarakat. “Progres pembangunan jalan harus lebih cepat karena akan bersinggungan dengan masyarakat. Jika tidak kita jaga, maka dikhawatirkan terjadi konflik sehingga harapan masyarakat jalan khusus batubara ini segera terealisasi,” kata Rusdi.


Berita Terkait



add images