iklan Ilustrasi Jalan Tol Jambi.
Ilustrasi Jalan Tol Jambi. (Net)

Terkait masih berprosesnya izin multiyears di pusat, gubernur mengatakan itu urusan pemerintahan pusat.

"Intinya kita mendesak dan tidak masalah, tugas saya kan sudah menyelesaikan tanahnya (pembebasan lahan) dan sudah clear semuanya, tinggal groundbreaking kapan," akunya.

Kendati demikian, Al Haris meyakini anggaran tol untuk Jambi tak akan hilang dan akan mengawal penganggaran JTTS ini. "Kalau hilang tak mungkin, karena itu janji Presiden akhir 2024 kita launching," sebut orang nomor satu di Provinsi Jambi ini.

Meski lelang telah selesai dilaksanakan, pemenang juga telah ditentukan yaitu PT Hutama Karya, namun proses pembangunan jalan Tol Jambi khususnya Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino harus ditunda karena beberapa kendala.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Ibnu Kurniawan kepada Jambi Ekspres menjelaskan, hingga saat ini kontrak dengan pemenang lelang belum dilakukan hingga keluar kepastian dari pemerintah pusat.

Berdasarkan pengumuman jadwal awal lelang yang diperoleh Jambi Ekspes dari LPSE, kontrak kerja antara pengembang dengan pihak Kementerian PUPR seharusnya dilaksanakan pada Maret 2023 ini.

Namun kontrak kata Ibnu harus ditunda karena terkait dengan kendala anggaran yang belum ada dan juga terkait izin multi years yang belum rampung.

Adapun alokasi dana sesuai pagu yang dibutuhkan untuk pembangunan ruas tol Jambi Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino adalah Rp 2.83 Triliun. Karena dibangun dengan sistem multi years, pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 1,5 Triliun.

Saat ini Ditjen Bina Marga kata Ibnu sedang mengusulkan penambahan anggaran melalui Bendahara Umum Negara (BUN).

"Tapi kan untuk memperoleh dana BUN ini prosesnya agak panjang, bisa jadi sesuai pengalaman yang sudah-sudah pada Semester 2 tahun 2023," lanjut Ibnu lagi.


Berita Terkait



add images