Total sebanyak 8.671 keluarga di Kota Jambi mendapat bantuan tersebut yang masuk kategori keluarga miskin ekstrem. Angka tersebut merupakan hasil pendataan oleh Ketua RT di lingkungannya masing-masing. Data tersebut kemudian diverifikasi dan validasi oleh Dinas Sosial Kota Jambi. Data tersebut juga telah disandingkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Jambi dan disepadankan dengan Data Kependudukan yang dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Pemberian sembako ini merupakan langkah yang kami ambil dalam jangka pendek ini, seiring dengan upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi. Sembako ini tidak akan kami berikan secara kontiniu, namun situasional seperti saat ini menjelang hari raya Idul Fitri, dimana inflasi rentan terjadi, disitu kami masuk intervensi," ujar Fasha.
Lebih lanjut Fasha ungkapkan bahwa upaya untuk mengatasi kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara berkelanjutan dan tepat sasaran. Tidak berhenti disitu, dari 8.671 masyarakat miskin ekstrem tersebut akan didata kembali untuk mencari masyarakat yang potensial untuk diberikan bantuan berusaha, melalui upaya pemberdayaan (empowering) bagi masyarakat kurang mampu melalui berbagai macam pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan usaha.