iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah angkutan batu bara di Jambi.

Salah satunya adalah dari Asosiasi Transportir Batu Bara (ATJ) Jambi.

ATJ Jambi sendiri, saat ini sudah mengeluarkan kartu Simpangbara Mobile. 

"Kita sudah mensosialisasikan kartu Simpangbara Mobile ini," kata Ketua ATJ Jambi, Karyadi, saat dikonfirmasi Rabu 26 Juli 2023.

Karyadi sendiri mengakui, sebelumnya memang banyak sopir angkutan batu bara yang belum memahami kartu Simpangbara Mobile ini.

"Ini karena ada iuran sebesar Rp5 ribu per ton. Jadi para sopir ini bertanya-tanya," kata Karyadi.

Dia menekankan, bahwa iuran tersebut bukan diambil dari sopir. "Iuran ini diambil sopir dari pemilik tambang. Teknisnya saja sopir yang mengisi deposit di kartu Simpangbara Mobile itu," kata Karyadi.

Sejauh ini kata dia, sudah ada pengumuman kenaikan harga. Ini berarti kata dia, secara tidak langsung membantu sosialisasi dari ATJ.

Dia juga berharap, di akhir Juli ini seluruh angkutan batu bara sudah terkoneksi dengan kartu Simpangbara Mobile.

Untuk diketahui, banyak manfaat dari kartu Simpangbara Mobile ini:

1. Memantau keberadaan armada serta mengetahui trafik kendaraan.

2. Mengetahui situasi jalan, cuaca dan jumlah armada yang berada di jalan.

3. Mengetahui perbuatan sopir di jalan, dan dapat melacak sopir yang sering membuat pelanggaran di jalan.

4. Adil dalam biaya jasa karena siapa yang paling banyak menggunakan jalan dan jasa, dia yang membayar lebih banyak.

5. 500 satgas dan relawan yang bertugas dapat terpantau serta bekerja secara terukur.

 

Sementara dengan iuran jasa sebesar Rp 5 ribu per ton, akan digunakan untuk:

1. Membayar sistem aplikasi, para relawan atau petugas, serta pengurus terkait.

2. Pembagian CSR untuk setiap desa yang dilalui, sekitar Rp5 juta per desa.

3. Untuk sewa alat berat yang akan ditempatkan di 3 titik (Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Batanghari) agar bila terjadi gawat darurat dapat dieksekusi secepat mungkin (estimasi dalam satu jam sesuai anjuran Komisi VII DPR RI).

4. Biaya santunan korban kecelakaan, biaya koordinasi antara lembaga, serta biaya pelatihan dan biaya upgrade sistem.

5. Sisanya, semua akan digunakan untuk perbaikan jalan dan bahu jalan yang dilalui angkutan batu bara yang saat ini kondisinya semua kritis. (*)


Berita Terkait



add images