iklan

JAMBIUPDATE.CO, GAZA– Selama 17 hari terakhir perang Israel-Palestina, dentuman bom masih terus terjadi. Tak hanya membuat korban nyawa bertambah, situasi itu juga membuat anak-anak di Jalur Gaza mengalami trauma parah.

Menurut Fadel Abu Heen, psikiater di Gaza, anak-anak mulai mengalami gejala trauma serius seperti kejang-kejang, mengompol, ketakutan, perilaku agresif, gugup, dan tidak mau jauh dari orang tua.

’’Kurangnya tempat yang aman telah menciptakan rasa takut dan ngeri di antara masyarakat dan anak-anaklah yang paling terkena dampaknya,’’ ujar Abu, seperti dikutip The Guardian.

Setengah dari 2,3 juta jiwa penduduk Gaza adalah anak-anak. Dari jumlah itu, setidaknya 1.750 anak terbunuh dalam 16 hari pertama pengeboman oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Jika dirata-rata, hampir 110 anak setiap hari terenggut nyawanya. Ribuan lainnya terluka.


Berita Terkait



add images