iklan
"Ini adalah sesuatu yang akan terus kami pantau. Kami ingin mencegah konflik regional yang lebih luas," ujarnya.

Houthi diduga menyerang sejak awal Oktober. Mereka meluncurkan rudal serta drone. Namun, serangan itu ditembak jatuh oleh Angkatan Laut AS.

Versi Houthi, pihaknya sudah menyerang tiga kali dan akan terus melakukannya hingga serangan Israel ke Gaza berhenti. Meski tidak diperinci, besar kemungkinan salah satunya adalah ledakan misterius yang terjadi di Kota Taba, Mesir, yang berbatasan dengan Israel. Ledakan pada Kamis (26/10) itu melukai enam orang.

Serangan Houthi membuat Iran kian dekat dengan konflik Israel-Hamas. Iran selama ini disebut sebagai donatur utama untuk Houthi maupun Hizbullah di Lebanon meski secara resmi Teheran membantah hal tersebut. Dua kelompok bersenjata itu tengah menyerang Israel saat ini. Jika Iran sampai ikut turun tangan, konflik regional berpotensi tak terhindarkan.

Saat ini pun, pasukan AS di pangkalan-pangkalan di Iraq dan Syria telah diserang kelompok milisi sekutu Iran. Thomas Juneau, profesor peneliti Yaman di Universitas Ottawa, mengatakan bahwa hanya masalah waktu sebelum Houthi bisa berkembang dan merealisasikan slogannya untuk menghancurkan AS, Israel, dan Yahudi. Itu terjadi karena ada dukungan dari Iran.


Berita Terkait



add images