iklan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial pada hari Sabtu, "Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya mengutuk serangan tersebut dan badan amal medis Medicins Sans Frontieres menggambarkannya sebagai tindakan yang "mengerikan", dan "titik terendah dalam rangkaian kekerasan yang tidak berperikemanusiaan".

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lima ambulans berusaha mengangkut orang-orang yang terluka akibat pemboman Israel dari Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza ke perbatasan Rafah dengan Mesir.

Perjalanan tersebut memerlukan penyeberangan dari bagian utara wilayah kantong tersebut, yang kini seluruhnya dikepung oleh pasukan Israel, ke wilayah selatan di mana Israel belum mengirim pasukan darat, namun juga melakukan pemboman.

Abu Selmeyah mengatakan orang-orang terluka yang dievakuasi dalam konvoi tersebut telah dicantumkan namanya di Rafah untuk mendapatkan izin memasuki Mesir. Kementerian Kesehatan Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters, namun pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat mengatakan bahwa 28 orang diperkirakan terluka di Rafah pada hari itu.


Berita Terkait



add images