iklan
Selama 36 hari terakhir, lebih dari 11.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Jumlah ini mencakup lebih dari 4.500 anak, sehingga Sekretaris Jenderal PBB menggambarkan Gaza sebagai “kuburan” bagi anak-anak.

Menurut Mohammed al-Hajj, juru bicara rumah sakit, setidaknya 2.476 jenazah warga Palestina telah tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa sejak awal perang di Gaza.

“Saya memulai hari dengan mengkafani jenazah dari jam enam pagi sampai jam delapan malam tanpa henti,” ujar Al-Maghari kepada Al Jazeera usai mencuri waktu sejenak untuk salat Ashar.

Beberapa jenazah yang tiba sudah dalam kondisi membusuk dengan tulang terlihat dan bau tak tertahankan setelah berhari-hari tergeletak di bawah reruntuhan bangunan yang dibom.

Jenazah lainnya tiba dalam keadaan tercabik-cabik, beberapa terbakar hingga tak bisa dikenali lagi, kata al-Mahgari.

Ini sesuatu yang baru, katanya. Luka-luka tersebut sangat asing baginya sehingga ia bertanya-tanya apakah sifat rudal dan bahan peledak yang digunakan dalam serangan Israel berbeda dari yang pernah terjadi sebelumnya.

Meski menghadapi kengerian sehari-hari, al-Maghari tetap menjalankan pekerjaannya seperti biasa. Dia mengatakan, keyakinannya yang kuat bahwa anggota keluarga harus memiliki hak untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai.


Berita Terkait



add images