iklan
Kantor berita Palestina, Wafa, mengatakan bahwa fasilitas di kota Beit Lahiya, timur laut Gaza, telah dihantam tembakan artileri. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan ada upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari bahaya.

Sebelumnya, staf rumah sakit membantah ada militan bersenjata di tempat itu.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengutuk tindakan Israel dan mendesak mitra-mitra Tel Aviv untuk "menghentikan kekejamannya".

"Serangan tersebut jelas merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan semua pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," ujar Retno dalam sebuah pernyataan.

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, telah melaporkan "runtuhnya layanan" di rumah sakit di seluruh Gaza utara setelah serangan udara yang meluas dan kurangnya bahan bakar dan pasokan medis.

Militer Israel mengklaim bahwa Hamas, kelompok yang memerintah Gaza, telah membangun infrastruktur bawah tanah di bawah rumah sakit untuk keperluan militer, yang dibantah oleh Hamas dan para pejabat medis.

Marwan Abdallah, seorang petugas medis di Rumah Sakit Indonesia, mengatakan bahwa tank-tank Israel dapat terlihat dari jendela.

"Anda bisa melihat mereka bergerak dan menembak," katanya.

"Wanita dan anak-anak ketakutan. Ada suara ledakan dan tembakan yang terus menerus," lanjut Abdallah. (aljazeera/wafa/*)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait