Perang meletus di Gaza setelah pejuang Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera, 138 di antaranya masih ditawan, menurut data Israel.
Serangan balasan Israel melalui udara dan darat di Gaza telah menewaskan 17.487 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang terkepung.
Secara terpisah, juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa sistem kesehatan Gaza berada dalam kondisi lemah dan tidak mampu kehilangan ambulans atau satu pun tempat tidur rumah sakit.
“Situasinya semakin hari semakin mengerikan di luar dugaan, secara harafiah,” katanya.
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan pada Kamis malam bahwa hanya 14 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang berfungsi sesuai kapasitasnya.(*)
Sumber: tempo.co