iklan
Tindakan “cepat” Hizbullah pada 8 Oktober dan penembakan lintas batas sejak saat itu telah mencegah kampanye pengeboman yang lebih luas oleh Israel di Lebanon, menurut Nasrallah, dan menunjukkan bahwa kemampuan Israel untuk mencegah serangan semacam itu “telah runtuh”.

Dia bersumpah bahwa “tidak akan ada batasan” dan “tidak ada aturan” dalam perjuangan kelompoknya jika Israel memutuskan untuk melancarkan perang terhadap Lebanon. “Siapa pun yang berpikir untuk berperang dengan kami, singkatnya, dia akan menyesalinya,” kata pemimpin Hizbullah itu.

Lebih dari 120 pejuang Hizbullah tewas dalam pengeboman Israel, bersama dengan lebih dari 20 warga sipil. Setidaknya sembilan tentara Israel juga tewas dalam baku tembak.

Nasrallah berbicara pada Rabu dalam rangka memperingati empat tahun sejak terbunuhnya komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad. Ini merupakan pidato ketiganya sejak 7 Oktober.

Dalam pidato pertamanya pada 3 November, Nasrallah memperingatkan AS bahwa mencegah konflik regional bergantung pada penghentian serangan Israel di Gaza. Kemudian dalam pidato keduanya sekitar sepekan kemudian, dia mengatakan front melawan Israel akan tetap aktif. Dia mengatakan akan berbicara lagi pada Jumat, 5 Januari 2024 secara lebih rinci tentang operasi Hizbullah di wilayah selatan.(*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images