iklan
"Bagi rakyat Sudan, 2023 adalah tahun penderitaan. Pada 2024, pihak-pihak yang berkonflik harus melakukan tiga hal untuk mengakhirinya: Melindungi warga sipil, memudahkan akses kemanusiaan, dan menghentikan pertempuran- segera," tambahnya.

Sudan telah dilanda perang antara tentara, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang merupakan kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa, dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Sedikitnya 12.260 korban telah tewas dan lebih dari 33 ribu luka-luka dalam konflik tersebut, menurut perhitungan PBB.

Krisis kemanusiaan terus memburuk ketika hampir 6,8 juta orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan di Sudan atau di negara-negara tetangga.

Beberapa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator dari Arab Saudi dan AS gagal mengakhiri kekerasan tersebut. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images